Senat AS Kembali Sahkan Stimulus Virus Corona Rp 7.534 Triliun

Rabu, 22 April 2020 11:10 WIB

Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tanggapan virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 10 April 2020. [REUTERS / Yuri Gripas]

TEMPO.CO, Jakarta - Senat Amerika Serikat kembali mengesahkan dana paket stimulus bantuan virus Corona sebesar US$ 484 miliar atau sekitar Rp 7.534 triliun untuk menyokong bisnis kecil dan rumah sakit yang terkena dampak wabah.

RUU, yang disetujui pada pemungutan suara oleh segelintir senator yang hadir di ruang Kongres yang hampir kosong, segera disahkan tergesa-gesa tak lama setelah para pemimpin kongres dan Gedung Putih membuat kesepakatan.

Dikutip dari Reuters, 22 April 2020, DPR AS diperkirakan akan memberikan suara pada hari Kamis untuk mengesahkan dasar hukum respons virus Corona yang keempat. Secara keseluruhan, keempat bantuan virus Corona tersebut berjumlah sekitar US$ 3 triliun (Rp 46.735 triliun) sejak bulan lalu, untuk menghadapi krisis yang telah menewaskan lebih dari 43.000 orang Amerika.

Presiden Donald Trump mendesak Kongres untuk segera menyetujui undang-undang, yang terutama memperluas pendanaan pinjaman untuk usaha kecil, dan memberikan bantuan tambahan kepada pemerintah negara bagian dan lokal untuk anggaran selanjutnya.

Virus Corona secara masif mengganggu fungsi Kongres hanya dalam beberapa bulan sejak wabah menyebar ke Amerika Serikat setelah pertama kali muncul di Cina tahun lalu, di mana undang-undang bersejarah yang disahkan hanya dihadiri beberapa anggota parlemen.

Advertising
Advertising

Para pemimpin DPR Demokrat telah mengumumkan bahwa pemungutan suara pada RUU hari Kamis dapat diikuti Kongres dengan pemungutan suara secara "proxy" (diwakilkan) bila diperlukan. Ini berarti tidak semua 429 anggota DPR saat ini harus berada di ruang parlemen untuk memberikan suara mereka ketika sebagian besar orang bekerja dari rumah.

Para pengunjuk rasa sebagian berparade menggunakan mobil dan berjalan kaki, mengelilingi State Capitol selama "Operation Gridlock" di Lansing, Michigan, AS pada hari Rabu, 15 April 2020. Pawai tersebut adalah demonstrasi menentang perintah karantina virus karantina negara bagian atau "Stay Home". Daniel Mears/The Detroit News ABACAPRESS.COM

Pada akhir Maret, Washington memberikan hampir US$ 350 miliar (Rp 5.451 triliun) pinjaman untuk usaha kecil yang terkena dampak kejatuhan ekonomi akibat virus Corona, namun dana tersebut cepat habis.

Para pengkritik program mengatakan, terlalu banyak uang mengalir ke bisnis yang lebih besar dan lebih terhubung. Memang, rantai burger Shake Shack Inc mengatakan pada hari Senin pihaknya akan mengembalikan pinjaman US$ 10 juta (Rp 155 miliar) yang diterimanya setelah mendapat kritik publik.

Untuk mengurangi risiko perusahaan besar mendapatkan sebagian besar pinjaman, pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer mengatakan, US$ 125 miliar (Rp 1.946 triliun) dana usaha kecil dalam paket terbaru akan digunakan untuk usaha rumah tangga dan toko-toko milik minoritas.

Kesepakatan itu mencakup US$ 321 miliar (Rp 5.000 triliun) untuk program pinjaman usaha kecil, US$ 60 miliar (Rp 934,7 triliun) untuk program pinjaman darurat bencana yang terpisah yang juga untuk usaha kecil, serta US$ 75 miliar (Rp 1.168 triliun) untuk rumah sakit dan US$ 25 miliar (Rp 389,4 triliun) untuk tes massal virus Corona secara nasional.

Schumer, selama debat singkat, menyoroti dana untuk memerangi virus Corona di samping bantuan untuk usaha kecil.

"Kami dapat memberikan pinjaman kepada usaha kecil, tetapi jika tidak ada pelanggan untuk pergi ke toko mereka, apa gunanya itu?" Kata Schumer.

Kongres sudah mengerjakan RUU anggaran respons virus Corona kelima. Schumer mengatakan besarannya bisa serupa dengan stimulus ekonomi US$ 2,3 triliun (Rp 35.800 triliun) yang disahkan pada 27 Maret.

Partai Republik semakin kritis meloloskan RUU anggaran besar dengan voting suara, dengan sebagian besar anggota parlemen tidak di Washington tetapi kembali di negara bagian asal mereka.

"Kita harus membawa semua orang kembali, berpartisipasi penuh, mulai berpikir tentang implikasinya terhadap masa depan negara untuk tingkat utang nasional ini," kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, seorang Republikan.

Sementara Ketua DPR Nancy Pelosi lebih berhati-hati membawa anggota DPR kembali ke Capitol Hill, mengatakan bahwa keputusan seperti itu harus didasarkan pada ilmu pengetahuan.

"Ini bukan hanya tentang kita. Ini tentang staf, ini tentang pers, ini tentang keamanan," kata Pelosi, seorang Demokrat.

Mayoritas anggota DPR harus kembali ke Washington untuk pemungutan suara pada hari Kamis karena keberatan Republik terhadap prosedur pengesahan RUU dengan jalur cepat.

Washington telah menghadapi krisis yang semakin dalam yang mendorong Partai Republik dan Demokrat untuk bekerja sama meringankan korban jiwa dan dampak ekonomi dari pandemi virus Corona, yang kini telah menginfeksi 800.000 orang lebih di Amerika Serikat, serta menyebabkan 22 juta lebih orang Amerika kehilangan pekerjaan.

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

8 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

12 hari lalu

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

14 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya