Tabloid Bild Sebut Cina Utang Rp 2.500 T ke Jerman karena Corona

Selasa, 21 April 2020 17:30 WIB

Sebuah jam digital pada ponsel terlihat di depan gerbang Brandenburg, selama wabah virus corona (COVID-19), di Berlin, Jerman, Selasa, 31 Maret 2020. Pandemi virus baru ini membuat sejumlah kota besar yang biasanya ramai terlihat sepi di siang hari. REUTERS/Hannibal Hanschke

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar terbesar Jerman, Bild, mengatakan Cina berutang ke Jerman sebesar 149 miliar euro atau sekitar Rp 2.500 triliun karena dampak virus Corona yang telah muncul di Wuhan dan kini menyebar ke seluruh dunia termasuk Jerman.

Dikutip dari Spectator, 21 April 2020, artikel editorial Bild dengan judul "What China owes us" yang terbit pada 15 April mengkritik lambatnya respons Presiden Cina Xi Jinping dalam menangani virus.

"What China owes us" memberi kisaran utang yang mesti dibayar Cina sebesar hampir 149 miliar euro (Rp 2.505 triliun) atas kerusakan yang diderita Jerman karena COVID-19.

Rincian tagihan utang yang disuarakan Bild termasuk 24 miliar euro (Rp 403 triliun) dalam pendapatan wisata yang hilang dari Maret hingga April, 7,2 miliar euro (Rp 121 triliun) dalam kerugian untuk industri film Jerman, 1 juta euro (Rp 16,8 miliar) per jam dalam biaya untuk maskapai Lufthansa, dan 50 miliar euro (Rp 840 triliun) dalam laba yang hilang untuk usaha kecil Jerman, seperti dikutip dari Radio France Internationale.

Orang-orang mengantre di luar pusat pengujian coronavirus (COVID-19) di Frankfurt, Jerman, 18 Maret 2020. REUTERS/Kai Pfaffenbach

Advertising
Advertising

Kemudian pada hari yang sama ketika artikel dirilis, Kedutaan Besar Cina di Berlin menanggapi dengan surat terbuka menyebut tabloid Bild memicu nasionalisme, prasangka, dan xenofobia.

Pemimpin Redaksi Bild, Julian Reichelt, membantah kritik tersebut. "Kami bertanya di surat kabar kami Bild apakah Cina harus membayar kerusakan ekonomi besar-besaran yang ditimbulkan oleh virus corona di seluruh dunia.

"Xi Jinping, pemerintah Anda dan para ilmuwan Anda harus tahu sejak lama bahwa virus Corona sangat menular, tetapi Anda meninggalkan dunia dalam kegelapan tentang hal itu."

"Pakar tinggi Anda tidak merespons ketika para peneliti Barat bertanya apa yang sedang terjadi di Wuhan. Anda terlalu bangga dan terlalu nasionalistis untuk mengatakan yang sebenarnya, yang kamu rasa adalah aib nasional," tulis pembelaan pemimpin redaksi Bild.

Reichelt melanjutkan agar Xi Jinping menjelaskan hal ini kepada para korban virus Corona di seluruh dunia.

"Kedutaan Anda memberi tahu saya bahwa saya tidak hidup sesuai dengan "persahabatan tradisional bangsa kami." Saya kira Anda menganggapnya sebagai "persahabatan" yang hebat ketika Anda sekarang dengan murah hati mengirim masker ke seluruh dunia. Ini bukan persahabatan, saya menyebutnya imperialisme yang tersembunyi di balik senyum: Kuda Troya," tulis Reichelt.

Bild sebelumnya pernah terlibat perseteruan dengan Kedutaan Besar Cina di Berlin setelah surat kabar itu mengundang aktivis Hong Kong Joshua Wong ke Jerman pada September 2019, pada puncak protes massa terhadap meningkatnya pengaruh Beijing. Wong kemudian juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, menurut laporan RFI.

Duta Besar Cina bereaksi dengan marah pada saat itu, menuduh bahwa Jerman "memungkinkan seorang separatis seperti Joshua Wong untuk memasuki wilayahnya untuk menggunakannya untuk kegiatan anti-Cina dan separatisme."

Kedutaan Cina kemudian mengadakan konferensi pers, tetapi menolak jurnalis Bild Philipp Piatof dengan mengatakan "tidak ada cukup ruang" di ruang konferensi.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

16 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

17 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

22 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya