Trump dan Gubernur New York Saling Serang Soal Virus Corona

Sabtu, 18 April 2020 17:00 WIB

Gubernur New York Andrew M. Cuomo mengambil bagian dalam KTT ganja dan vaping regional di New York City, New York, AS, 17 Oktober 2019. [REUTERS / Lucas Jackson]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump dan Gubernur New York Andrew Cuomo saling serang perihal siapa yang bertanggung jawab atas kurangnya test virus Corona di negara bagian. Menurut Cuomo, Trump tidak bisa seenaknya meminta negara bagian meningkatkan kapasitas tes dan mengangkat pembatasan apabila pemerintah federal sendiri tidak menyediakan anggarannya.

"Kami tidak bisa melakukannya tanpa pertolongan federal. Berharap kami mengangkat pembatasan sosial tanpa adanya anggaran sama saja tidak masuk akal," ujar Cuomo dalam jumpa pers hariannya sebagaimana dikutip dari New York Times, Sabtu, 18 April 2020.

Tak berselang lama setelah Cuomo menyampaikan keluhannya, Trump menyerang balik. Lewat Twitter, Trump meminta Cuomo untuk berhenti mengeluh. Menurut Trump, Cuomo lebih banyak mengeluh dibandingkan bekerja menangani pandemi virus dengan nama resmi COVID-19 itu.

Selain itu, Trump juga menyebut Cuomo tidak bersyukur atas apa yang sudah diberikan oleh pemerintah federal. Trump mengklaim sudah membantu banyak Cuomo, misalnya dengan menyediakan 2500 tempat tidur untuk pasien virus Corona. Malah, Trump menambahkan bahwa Cuomo tidak pernah memanfaatkan 2500 tempat tidur pasien yang sudah ia berikan.

Selain tidak memanfaatkan tempat tidur pasien yang diberikan, Trump juga menuduh Cuomo menggunakan data yang tidak masuk akal saat meminta ventilator. Cuomo diketahui meminta 40 ribu ventilator dan menurut Trump New York tidak membutuhkan ventilator sebanyak itu.

Cuomo jelas membalas lagi pernyataan Trump. Kali ini ia menyindir Trump tidak memahami situasi di lapangan dan hanya menonton televisi saja bisanya.

"Pertama-tama, jika ia berada di rumahnya sekarang dan sedang menonton televisi, mungkin sudah saatnya ia bangun dan bekerja bukan? Kedua, tolonglah jangan membawa emosi, politik, dan ego dalam masalah ini. Kita sekarang berurusan dengan (keselamatan) rakyat," ujar Cuomo.

Cuomo melanjutkan dengan membantah pernyataan Trump perihal dirinya tidak bersyukur dan tidak menggunakan fasilitas tempat tidur pasien yang diberikan. Cuomo mengatakan, dirinya sudah menggunakan 800 dari 2500 tempat tidur yang disediakan. Adapun hanya 800 yang dipakai karena penggunaannya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.

"Dan, saya sudah berkali-kali mengucapkan terima kasih. Saya tidak tahu apa lagi yang harus saya lakukan? Apakah saya perlu sekalian mengirimkan karangan bunga?" sindir Cuomo. Cuomo menambahkan bahwa dirinya pun masih mengacu pada data Trump perihal korban virus Corona bisa mencapai 100 ribu jika tidak ditangani dengan baik.

"Itu proyeksi yang anda berikan Pak Presiden," ujar Cuomo kembali menyindir. Cuomo berharap Trump bisa mengesampingkan egonya dan mulai menimbang penambahan anggaran untuk tes virus Corona di negara bagian.

Hingga berita ini ditulis, Trump memang tengah bermasalah dengan banyak gubernur negara bagian. Selain mengklaim dirinya memiliki otoritas untuk mengangkat pembatasan sosial di negara bagian, Trump juga mendukung unjuk rasa soal penghentian lockdown. Gubernur Washington, Jay Inslee, bahkan sampai menyebut Trump berpotensi menimbulkan pemberontakan domestik di tengah pandemi virus Corona.

"Presiden Trump tengah mendorong pemberontakan domestik dan penyebaran kebohongan - bahkan ketika administrasinya sendiri menyatakan bahwa ancaman pandemi virus Corona itu nyata," ujar Inslee.

Per hari ini, Amerika memiliki 710 ribu kasus dan 37.158 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

7 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

11 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

22 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya