Trump Klaim Puncak Pandemi Virus Corona di Amerika Sudah Berlalu

Kamis, 16 April 2020 10:33 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengklaim puncak pandemi virus Corona (COVID-19) di Amerika telah berlalu. Oleh karenanya, ia memprediksi beberapa negara bagian di Amerika akan mulai mengangkat lockdown atau pembatasan sosialnya dalam waktu dekat.

"Kita akan kembali beraksi. Kita semua. Kita ingin mengambil alih kembali negeri ini," ujar Trump dalam jumpa pers di gedung putih sebagaimana dikutip dari BBC, Kamis, 16 April 2020.

Trump menegaskan bahwa ia tidak berbicara tanpa data. Berdasarkan data yang ia punya, Amerika memang sudah melalui masa puncak. Oleh karenanya, jika semua berjalan lancar, maka pertumbuhan jumlah kasus dan korban meninggal harian akan berkurang secara bertahap.

Sejauh ini, Amerika masih menjadi episentrum virus Corona di dunia. Jumlah kasus dan korban meninggal di sana melebihi negara lainnya. Data terbaru, Amerika memiliki 644.089 kasus dan 28.529 korban meninggal.

Perihal angka kasus dan kematian tersebut, Trump menyakini bahwa beberapa negara tetangga berbohong soal data mereka. Ia meminta publik jangan sepenuhnya percaya dengan angka-angka yang beredar.

"Adakah dari kalian yang benar-benar percaya dengan data dari beberapa negara ini?" ujar Trump sambil menyebutkan nama negara-negara lain. Salah satu yang ia sebutkan adalah Cina.

Trump menambahkan bahwa dengan telah berlalunya puncak pandemi Corona, maka ia yakin target pembukaan bisnis kembali pada tanggal 1 Mei nanti bisa tercapai. Bahkan, Ia yakin beberapa negara bagian akan lebih awal membuka bisnis kembali karena situasi pandemi yang berbeda-beda.

Ditanyai apakah dirinya tidak khawatir terlalu awal mengizinkan bisnis di Amerika kembali beroperasi, Trump mengaku tak takut. Ia berkata, membiarkan warga terkarantina pun bisa menimbulkan kematian jika tidak ditangani dengan benar.

"Gangguan mental, keinginan untuk bunuh diri adalah beberapa di antaranya. Bantuan untuk mereka yang berniat bunuh diri meledak sejak kegiatan ekonomi terhenti," ujar Trump menegaskan.

Secara terpisah, Gubernur Connecticut, Ned Lamont, mengatakan beberapa negara bagian sudah mulai menyiapkan rencana pembukaan bisnis kembali. Beberapa di antaranya adalah Maryland, New York, Pennsylvania, serta Connecticut. Rencana tersebut mengikutkan apa saja yang harus publik lakukan selama bisnis kembali dibuka secara bertahap.

"Kita akan kembali normal, tetapi ini akan menjadi normal yang baru," ujar Lamont soal hidup pasca pandemi virus Corona (COVID-19).

ISTMAN MP | BBC

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

22 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

4 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

8 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya