Bocah Suku Pedalaman Amazon Brasil Meninggal karena Virus Corona

Sabtu, 11 April 2020 19:00 WIB

Suasana pemakaman pasien virus Corona di pemakaman Vila Formosa, Sao Paulo, Brasil, 2 April 2020. Petugas tampak dilengkapi dengan baju pelindung. REUTERS/Amanda Perobelli

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja laki-laki dari suku pedalaman Amazon di Brasil meninggal setelah terinfeksi virus Corona.

Kematian bocah berusia 15 tahun dari suku Yanomami di Desa Rehebe tepi Sungai Uraricoera pada Kamis, memunculkan kekhawatiran bagaimana virus telah sampai ke suku pedalaman Amazon.

Dia telah berada di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Roraima di Boa Vista, ibu kota negara bagian Roraima, sejak 3 April, menurut Kementerian Kesehatan Brasil, dikutip dari CNN, 11 April 2020. Rumah sakit itu belum mengungkap penyebab kematiannya, kata Kementerian Kesehatan.

Menteri Kesehatan Brasil mengatakan bahwa bocah laki-laki itu dinyatakan positif COVID-19, selama konferensi pers pada hari Rabu.

"Hari ini kami memiliki kasus yang dikonfirmasi di Yanomami, yang sangat mengkhawatirkan kami," katanya. "Ini perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat adat."

Advertising
Advertising

Yanomami hidup di hutan hujan dan pegunungan di Brasil utara dan selatan Venezuela, menurut Survival International, sebuah organisasi yang berupaya melindungi hak-hak masyarakat pedalaman. Suku terbesar yang relatif terisolasi di Amerika Selatan, diperkirakan ada 38.000 Yanomami saat ini, kata situs web organisasi itu.

Petugas dengan bantuan alat berat, menggali tanah untuk kuburan khusus jenazah pasien virus Corona di pemakaman Vila Formosa, Sao Paulo, Brasil, 2 April 2020. Vila Formosa merupakan kompleks pemakaman terbesar di Brasil. REUTERS/Amanda Perobelli

Socio-Environmental Institute (ISA) mengatakan virus telah menyebar di kalangan Yanomami melalui para penambang yang secara ilegal memasuki wilayah suku.

"Hari ini, tanpa diragukan lagi, vektor utama untuk penyebaran COVID-19 di dalam Wilayah Adat Yanomami adalah lebih dari 20.000 penambang ilegal yang masuk dan keluar wilayah tanpa kontrol," kata ISA di situsnya.

"Yanomami, seperti halnya banyak penduduk asli lainnya, adalah di antara kelompok yang paling rentan terhadap dampak COVID-19 dan harus segera dilindungi, di bawah risiko genosida dengan keterlibatan Negara Brasil."

Association of the Indigenous People of Brazil (APIB) mengatakan bocah itu adalah orang pribumi ketiga yang meninggal karena COVID-19 di Brasil.

Brasil telah mencatat lebih dari 18.176 kasus dan lebih dari 957 kematian akibat virus Corona pada hari Jumat, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem Johns Hopkins University.

Berita terkait

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

12 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

13 hari lalu

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

14 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

19 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

24 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

35 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

40 hari lalu

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Game Fallout Diadaptasi Menjadi Serial akan Diluncurkan pada 11 April 2024, Simak Sinopsisnya

48 hari lalu

Game Fallout Diadaptasi Menjadi Serial akan Diluncurkan pada 11 April 2024, Simak Sinopsisnya

Serial Fallout akan menceritakan kehidupan pascaperang nuklir global

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

50 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

50 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya