Cerita Pahit dan Manis Ida, Buruh Migran Saat Hong Kong Lockdown

Rabu, 8 April 2020 16:30 WIB

Ida Royani, buruh migran Indonesia di Hong Kong asal Kediri. [ISTIMEWA]

TEMPO.CO, Jakarta - Ida Royani, Buruh Migran Indonesia di Hong Kong merasakan beban bertambah sejak wabah virus Corona menerpa Hong Kong. BMI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, begitu dia menyebut pekerjaannya, bekerja 24 jam setiap hari. Meski pemerintah Cina sudah mencabut lockdown akhir Maret lalu, namun Hong Kong belum sepenuhnya membebaskan orang-orang untuk bergerak.

Berikut petikan wawancara Tempo dengan Ida via Whatsapp dan surat elektronik pada hari Rabu, 8 April 2020. Ida dikenal blogger yang tulisannya dipublikasi media di Hong Kong dan di tanah air.

Tempo: Di hari pertama hingga sepekan lockdown, apa yg paling menantang Anda hadapi?
Ida : Terkait wabah Covid-19 di Hong Kong, penerapan lockdown tidak serta merta ditutup,terus tidak boleh keluar rumah dan tidak ada aktivitas di jalan. Kalau lockdown versi Hong Kong seperti ini kronologinya. Pada 3 Februari lalu perlintasan Cina-Hong Kong ditutup ( Lok Wu, Lok Ma Chau, pelabuhan kapal feri). Kemudian Pemerintah Hong Kong mengeluarkan regulasi mulai tanggal 29 Maret sampai 11 April:

"Jangan bergerombol/nongkrong ditempat umum lebih dari 4 orang. Bagi yang tidak patuh, Denda/Tilang Tunai bayar di HK Post HK$2000 (Rp.4juta). Melanggar lagi? Mungkin teman-teman akan ditilang untuk kedua kali atau jika didakwa di pengadilan dikenakan denda maksimal HK$25.000 atau setara Rp 50 juta serta penjara 6 bulan."

Sebenarnya kami masih boleh beraktivitas di luar. Tapi disarankan untuk di rumah. Dan yang di Hong Kong itu taat-taat sama peraturan atau disiplin. Kesadaran orang yang tinggal di Hong Kong sudah tinggi menurut saya, karena kita sudah pengalaman waktu melawan SARS dulu, Ebola, Flu burung, flu babi.

Advertising
Advertising

Untuk BMI. kami ada juga yang libur tapi keadaan di luar sepi. Mau cari makanan khas Indonesia juga rada susah. Irit masker juga. Masker masih barang mahal walau sudah normal ada di toko-toko.

Dampak dari wabah Covid-19 ini, bagi saya juga teman-teman BMI banyak mengeluh. Kalau biasanya ngelap atau bersih-bersih biasanya sehari cukup sekali. Sekarang setidaknya 2 kali dan memakai obat-obatan atau larutan anti bakteri yang banyak mengandung bahan-bahan kimia. Baunya kuat, bahaya juga sih kalau terus-terusan begini. Majikan bekerja di rumah sejak Februari lalu, anak-anak juga tidak sekolah sejak Februari lalu, jadi rasanya rada stres.

Bahkan, karena situasi seperti ini banyak majikan di Hong Kong yang dirumahkan oleh perusahaannya. Jadi BMI ikut kena imbas di-terminate (pemutusan kontrak). Kami sudah mengadu ke KJRI.

Sebenarnya imbauan dari Pemerintah Hong Kong agar para BMI untuk Stay at Home, sangat diskriminatif. Lha apa bedanya orang Hong Kong dengan BMI? Kalau orang Hong Kong boleh keluar potensi untuk terpapar juga sama dengan BMI jika keluar rumah. Tapi ya apa daya kami? Melalui organisasi-organisasi BMI yang ada di Hong Kong kami sampaikan keluahan-keluhan kami kepada KJRI Hong Kong, juga ke Hong Kong Labour Department. Di Hong Kong keluhan dikelola secara rapi. Keluhan-keluhan kami dihimpun di organisasi seperti JBMI. Lalu diadakan audensi dengan stake holder TKI.

Saya sendiri sudah bersetuju dengan majikan untuk tidak libur di hari Minggu hingga akhir April ini, tapi dihitung lembur.

TEMPO: Selama 2 bulan lebih Hong Kong lockdown, bagaimana Anda mengisi hari dengan gerak langkah sangat dibatasi.
Ida: Sejak Februari saya kalau libur di hari Minggu, persaaan terkadang nga enak. Jangan-jangan saya bersama orang yang terpapar tapi yang bersangkutan tidak tahu kalau dia terpapar Covid-19. Perasaan seperti ini bukan saya saja mengalami tapi hampir semua teman-teman. Tapi mulai pertengahan Maret hingga April ini total hari libur saya di rumah. Karena tidak boleh ada kerumunan, jadi otomatis berbagai kegiatan dan kreativitas BMI di Hong Kong ditunda. Liburan jadi nga asyik.

Bahkan ada perlombaan Film Pendek dan Business Planing yang digelar oleh NGO Hong Kong dalam rangka menyambut International Womens Day 2020 dan Labour Day 2020, saya kerjakan malam hari setelah habis kerja dengan sebisanya dan bahan seadanya di rumah. Untuk komunikasi, kami berinteraksi dengan panitia atau teman-teman yang lain pakai aplikasi Zoom.

Stres juga rasanya hari libur tidak bisa keluar atau tidak seperti dulu lagi. Untuk membunuh rasa bosan, saya coba bikin pizza dengan modifikasi toping rendang ayam atau chiken masala. Tidak terbayang sih, ada waktu untuk mencoba masak-masak kue, dan majikan suka.

Intinya ada hikmah di balik keadaan ini. Meski aktivitas kami di Hong Kong terbatas, alhamdulillah kami masih bisa berbagi rezeki dan berbagi informasi dan pengalaman dengan saudara-saudara kami di tanah air untuk bersama-sama memerangi Covid-19.

TEMPO: Akhir Maret lalu Cina cabut lockdown. Sejak itu, apakah kehidupan Hong Kong sudah berangsur normal? Bebas kemana-mana, berjalan di tempat publik dan melakukan kegiatan sehari-hari?
Ida: Sampai hari ini, Rabu 8 April 2020 keadaan masih seperti ini. Peraturan berlaku sampai tanggal 11 April.

Penumpang kereta bawah tanah di Hong Kong mengenakan masker pada Jumat, 16 Maret 2020, [MARKETWATCH]

Tempo: Khusus Hong Kong, setahu Anda sudah ada TKI yang mulai mudik setelah Cina mencabut lockdown?
Ida: Sependek yang saya tahu, semua teman-teman yang berencana mudik, ditunda. Di rumah nanti juga ribet, kena stigma masyarakat harus isolasi, atau paling parah dikira membawa Corona.Balik ke Hong Kong lagi ribet, harus karantina dan seterusnya.

Maskapai penerbangan juga masih belum beroperasi, batal terbang hingga Mei 2020. Misalnya Cathay Pacific rute Hong Kong - Surabaya - Hong Kong, tutup dari 28 Maret hingga 31 Mei 2020, Singapore Airlines rute Hong Kong - Jakarta/Bali/Surabaya/Semarang/Jogyakarta tutup dari 23 Maret hingga 30 April 2020.

Tempo: Anda menjalani tes kesehatan juga? Bagaimana Anda menjaga kesehatan agar tidak terjangkit virus Corona?
Ida: Ndak. Saya ndak tes kesehatan. Saya tidak punya history ke Cina bulan Januari. Yang tes itu yang ke Cina pada saat bulan Januari, dikarantina juga.

Kalau saya menjaga agar tidak terpapar, sudah sejak dulu sudah terbiasa kalau musim dingin begini pada pagi hari bangun tidur minum air + madu. Saya juga sudah sejak lama mengkonsumsi ekstrak daun kelor. Persediaan jamu pasti ada, maklum orang Jawa. Rutinitas ngepel 2 kali sehari, bersih-bersih rumah sudah sama dengan olah raga. Jam 12 malam harus sudah tidur, istirahat mesti cukup. Dan yang penting berpikiran positif, bermohon pada Allah SWT agar dikurniakan keselamatan dunia akhirat. Alhamdulillah saya bisa salat, jadi selalu wudhu atau cuci tangan.

Tempo: KBRI dan KJRI membantu TKI di Hong Kong selama lockdown?
Ida: Dengan adanya akun resmi Facebook KJRI Hong Kong sangat membantu sekali, terutama dalam arus informasi yang terkadang hoaks. Selama lockdown KJRI mengadakan FB live di hari Minggu, jadi kami bisa nonton di rumah. Namun kan tidak semua orang bisa buka FB, atau barangkali sibuk, atau bahkan ada yang malas FB.

Saya sih berharap KJRI Hong Kong bekerja sama dengan provider untuk broadcast info-info melalui nomor telepon BMI Hong Kong. Semua orang pasti ada handphone. Kayak info-info penting imbauan, masalah pelayanan visa, kontrak kerja, memperbarui paspor dan sebagainya.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

4 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

8 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

16 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

19 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

21 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

23 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

25 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya