Virus Corona, Prancis Larang Warga Berjemur di Luar Rumah

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 6 April 2020 05:01 WIB

Foto udara menunjukkan kawasan Place de l'Etoile dan Arc de Triomphe yang sepi di Paris, saat lockdown untuk memperlambat penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) Prancis, Rabu, 1 April 2020. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Paris – Pemerintah Prancis melarang warga untuk pergi ke luar rumah menikmati sinar matahari pada permulaan musim semi karena bahaya wabah virus Corona.

Otoritas kesehatan Prancis meminta warga tetap tinggal di rumah karena wabah ini telah menelan korban jiwa 7.560 orang.

Perintah ini telah berlaku sejak 17 Maret 2020 untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Pemerintah lalu memperpanjang perintah ini hingga 15 April 2020 dan kemungkinan bisa diperpanjang lagi.

“Stasiun televisi menyiarkan foto-foto yang menunjukkan warga Paris ke luar rumah dan berjalan di tepi sungai Seine atau jalanan yang sepi kendaraan.

Ada yang berlari-lari, ada juga yang sedang menikmati sinar matahari,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 5 April 2020.

Advertising
Advertising

Menanggapi ini, sejumlah tokoh menyayangkan sikap warga Paris itu. “Saat kita melihat foto-foto ini, kita melihat perilaku itu, ini sangat tidak bisa dimengerti,” kata Jean Rottner, kepala wilayah Grand Est, yang menjadi lokasi pertama wabah virus Corona.

Kepala Wilayah Paris Raya, Valerie Pecresse, mengatakan pemerintah belum akan mencabut larangan ke luar rumah karena kondisinya masih berbahaya.

“Jangan mudah tergoda bahkan jika hari ini adalah hari libur dan cuaca bagus. Tinggal di rumah sebisa mungkin,” kata Pecresse.

Dia menambahkan,”Sistem layanan kesehatan di Paris kewalahan. Tidak ada yang lebih buruk jika pemerintah mengendurkan larangan ke luar rumah.”

Paris menggunakan kereta api cepat TGV untuk memindahkan pasien terinfeksi virus Corona ke sejumlah rumah sakit di wilayah lain seperti Brittany pada Ahad ini. Ini karena rumah sakit di Paris sudah tidak bisa menampung pasien baru.

Menurut Direktur Umum, Jeromy Salomon, dari Kementerian Kesehatan Prancis, pemerintah telah memindahkan 566 pasien ke berbagai rumah sakit di berbagai daerah di Prancis karena jumlah pasien yang terus membludak.

Saat ini, Prancis mencatat ada 90 ribu warga terinfeksi virus Corona dengan sekitar 7.500 orang meninggal. Sebanyak 16 ribu orang berhasil sembuh lewat perawatan di rumah sakit.

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

49 menit lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

7 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

6 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

25 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

25 hari lalu

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya