Krisis APD, Dokter di India Pakai Helm Rawat Pasien Virus Corona

Selasa, 31 Maret 2020 17:00 WIB

Seorang dokter yang mengenakan jas hujan robek berdiri di fasilitas perawatan penyakit virus Corona (COVID-19) utama di tengah kekhawatiran tentang penyebaran penyakit di Kolkata, India, 26 Maret 2020. Foto diambil 26 Maret 2020. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter yang merawat pasien virus Corona di India terpaksa menggunakan jas hujan hingga helm sepeda motor karena kekurangan alat perlindungan diri (APD).

Perdana Menteri India Senin kemarin mengatakan telah mengupayakan pengayaan perlengkapan yang disebut Personal Protective Equipment (PPE) atau APD, baik dari dalam negeri maupun impor dari Korea Selatan dan Cina.

Tetapi puluhan lebih dokter di lini depan perlawanan virus Corona, yang sejauh ini telah menginfeksi 1.251 orang di India dan menewaskan 32 orang, mengatakan mereka khawatir bahwa tanpa masker dan baju pelindung yang tepat, mereka dapat menjadi pembawa virus.

Dikutip dari Reuters, 31 Maret 2020, menurut satu proyeksi, lebih dari 100.000 orang dapat terinfeksi pada pertengahan Mei, menempatkan sistem kesehatan India yang kurang dana dan kelangkaan dokter di bawah tekanan berat.

Di kota timur Kolkata, dokter muda di fasilitas rujukan perawatan utama virus Corona, Rumah Sakit Penyakit Menular Beleghata, diberikan jas hujan plastik untuk memeriksa pasien minggu lalu, menurut dua dokter di sana dan foto-foto yang ditinjau oleh Reuters.

Advertising
Advertising

"Kami tidak akan bekerja dengan mengorbankan nyawa kami," kata salah satu dokter, yang menolak disebutkan namanya karena ia takut akan pembalasan dari pihak berwenang.

Pengawas medis rumah sakit yang bertanggung jawab, Dr. Asis Manna, menolak berkomentar.

Petugas polisi dalam pakaian pelindung tiba di daerah perumahan untuk memeriksa orang-orang di bawah karantina rumah, selama 21 hari lockdown nasional untuk membatasi penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, 25 Maret 2020. [REUTERS / Amit Dave]

Di negara bagian Haryana utara dekat New Delhi, Dr. Sandeep Garg dari Rumah Sakit ESI mengatakan ia telah menggunakan helm sepeda motor karena ia tidak memiliki masker N95, yang menawarkan perlindungan signifikan terhadap partikel virus.

"Saya memakai helm, helmnya ada di depan sehingga menutupi wajah saya, menambahkan lapisan lain di atas masker bedah," kata Garg.

Kementerian kesehatan India tidak segera menanggapi pertanyaan terkait krisis APD.

Nasib para dokter dalam pandemi ini menandakan sistem kesehatan masyarakat yang bobrok dan terbebani yang selama bertahun-tahun telah kekurangan dana dan perbaikan. India membelanjakan sekitar 1,3% dari PDB untuk kesehatan masyarakat, termasuk yang terendah di dunia.

"Kami hidup dalam doa, bukan karena kami dapat menyelamatkan diri dengan mengandalkan sistem kesehatan," kata seorang pejabat senior pemerintah federal di New Delhi, yang menolak disebutkan namanya.

Di rumah sakit yang dikelola pemerintah di kota Rohtak di Haryana, beberapa dokter muda telah menolak untuk merawat pasien kecuali mereka memiliki peralatan keselamatan yang memadai.

Mereka juga membentuk dana COVID-19 informal, di mana setiap dokter menyumbangkan 1.000 rupee (Rp 216 ribu) untuk membeli masker dan penutup wajah lainnya, kata salah satu dokter.

"Semua orang takut," kata dokter. "Tidak ada yang mau bekerja tanpa perlindungan."

Sementara NDTV melaporkan bahwa lockdown nasional dan pembatasan jam malam dapat menunda pasokan alat pelindung bagi para profesional medis di garis depan pertempuran melawan virus Corona, menurut pengakuan lembaga pemerintah.

Pengakun ini tercantum pada surel 28 Maret yang dikirim oleh HLL Lifecare, sebuah perusahaan pemerintah di bawah Kementerian Kesehatan kepada Direktur Medis Kepala, Pengadaan, South Western Railways.

Surel HLL itu sebagai balasan atas permintaan South Western Railways untuk 13.000 unit Alat Pelindung Diri (PPE) untuk Rumah Sakit Railways. Ini termasuk 13.000 baju keselamatan, topeng, sarung tangan dan kacamata.

Menurut pantauan NDTV, hingga Selasa India mencatat 1.251 kasus virus Corona terkonfirmasi dengan 32 kematian dan 102 pulih. Kasus virus Corona terbanyak di India tercatat di negara bagian Kerala dengan 202 kasus, disusul Maharashtra 198 kasus, dan Delhi 87 kasus.

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

7 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

1 hari lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

1 hari lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

2 hari lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

2 hari lalu

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

Teaser menampilkan Vivo Y200 Pro yang memiliki bodi ramping dan layar melengkung.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

3 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

3 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

5 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

5 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya