Lawan Virus Corona, Xi Jinping Minta Kerjasama yang Terkoordinir

Sabtu, 28 Maret 2020 12:26 WIB

Presiden Xi Jingping untuk pertama kali berkunjung ke Wuhan, ibukota provinsi Hubei, Cina setelah wabah virus Corona mereda. [CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20, Presiden Cina Xi Jinping meminta para pemimpin negara untuk lebih terkoordinir dalam menangani virus Corona. Hal tersebut menyusul meningkatnya pandemi virus dengan nama resmi COVID-19 tersebut di berbagai penjuru dunia.

"(Menurut saya) negara-negara harus meningkatkan koordinasi kebijakan makro mereka untuk menangkal dampak negatif dan mencegah perekonomian dunia jatuh ke dalam masa resesi," ujar Jinping sebagaimana dikutip dari CNBC, Sabtu, 28 Maret 2020.

Mengacu data dari berbagai sumber, kekhawatiran Xi Jinping tidak berlebihan. Perekonomian dunia terpengaruh pandemi virus Corona. Pasar saham, misalnya, terpukul seperti Nikkei yang -16,4 persen atau Dow Jones -21,9 persen per Jumat kemarin. Beberapa negara juga menurunkan suku bunga untuk mencegah terjadinya kredit macet dan mendorong aktivitas belanja warga demi pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, berbagai negara melakukan lockdown yang membatasi perjalanan lintas negara dan arus keluar masuk barang. Imbasnya, bisnis perjalanan dan perdagangan pun terkendala karena mereka tidak bisa melakukan aktivitas sebanyak biasanya. Selain itu, tidak semua negara mau nenerima pendatang dari luar negeri mengingat negara terdampak virus Corona semakin banyak.

Dalam KTT G20, negara-negara anggota sudah berkomitmen untuk mengguyur perekonomian global dengan stimulus US$ 5 triliun agar kejatuhan yang lebih parah bisa dihindari. Namun, menurut Xi Jinping, hal itu akan percuma jika negara tidak terkoordinir dalam menggunakan dana yang ada, ataupun dalam membuat stratgi pencegahan dampak virus Corona.

Xi Jinping menyarankan negara-negara anggota G20 untuk berkoordinasi memangkas tarif serta mengurangi batasan-batasan yang bisa menghambat arus perdagangan dunia. Selain itu, juga berkoordinasi dalam hal regulasi finansial. Jika itu dilakukan, menurut Jinping, niscaya pasar global akan stabil.

"Dalam hal ini, Cina akan membantu meningkatkan supplai APD (alat pelindung diri), kebutiuhan sehari-hari, serta bahan obat-obatan ke pasar internasional. Kami juga akan mengejar kebijakan fiskal yang proaktif dan kebijakan keuangan yang prudent," ujar Xi Jinping menegaskan. Belum diketahui apakah maksud Jinping memberikan bantuan secara cuma-cuma atau menambah supplai yang dijual.

Hingga berita ini ditulis, total ada 565.055 kasus virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia. Jumlah korban meninggal ada 25.258, sementara pasien yang sembuh ada 114.449.

ISTMAN MP | CNBC

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

12 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya