Langkah Kreatif Industri Fashion di AS dan Eropa Atasi Corona

Rabu, 25 Maret 2020 18:20 WIB

Armada Uber Eats di Kota New York. Menurut Uber program Uber Etas jauh sebelum virus corona mewabah tumbuh 45 persen. Layanan ini digratiskan semala wabah virus corona menyerang Amerika Serikat dan Kanada. Foto: @ubereats

TEMPO.CO, Jakarta - Industri fashion terkenal dunia berhenti beroperasi demi memutus rantai penularan virus Corona dan mengalihkan kegiatannya dengan memproduksi masker dan perlengkapan kesehatan di Amerika Serikat dan Eropa.

Kegiatan itu dilakukan oleh para pekerja industri fashion dan tekstil dari rumah mereka karena mereka dilarang ke luar rumah untuk mencegah penularan virus Corona.

CNN melaporkan, pejabat kesehatan AS sudah memperingatkan tentang persediaan peralatan kesehatan yang mungkin tidak memadai meskipun produsen meningkatkan produksi, membuat beberapa pekerja medis terpaksa menggunakan kembali masker bekas pakai untuk pasien.Bahkan mereka membuat sendiri masker untuk digunakan.

Pernyataan Gubernur New York Andrew Cuomo via Twitter menjadi pemicu perusahaan-perusahaan fashion ternama dunia di AS untuk mengalihkan produksinya menjadi membuat masker dan perlengkapan medis lainnya.

"Kami membutuhkan perusahaan-perusahaan menjadi kreatif untuk memasok perlengkapan penting yang dibutuhkan petugas kesehatan kami," cuit Cuomo memohon bantuan karena wilayahnya paling parah terjangkit virus Corona di AS.

Advertising
Advertising

Disainer terkenal Christian Siriano merespons cuitan Cuomo.

"Jika @NYGovCuomo mengatakan kami membutuhkan masker tim saya akan membantu membuatkannya. Saya punya tim lengkap bekerja dari rumah yang dapat membantu," cuit Siriano.

Beberapa hari kemudian, Siriano membuktikan ucapannya dengan menayangkan video masker hasil produksi tim penjahitnya.

Hal serupa dilakukan disainer keturunan Nepal-Amerika, Prabal Gurung yang berkantor di New York.
Tawaran bantuan membuat masker juga disampaikan disainer Brandon Maxwell yang pelanggan utamanya Lady Gaga hingga Michelle Obama.

Tak ketinggalan mereka pakaian renang mewah Karla Colletto telah menyediakan pabriknya di Virginia. Los Angeles Apparel (merek yang oleh Dov Charney pemilik American Apparel) menyumbangkan jasa 450an tenaga kerjanya untuk memproduksi masker wajah.

Tidak hanya di AS, perusahaan-perusahaan fashion dan disainer di Eropa juga melakukan hal serupa. Mereka membantu memproduksi masker wajah dan peralatan kesehatan lainnya untuk mengatasi penularan virus Corona.

Gucci misalnya, mendonasikan 1.1 juta masker dan 55 ribu perlengkapan medis ke aparat untuk Italia yang paling menderita akibat serangan virus Corona di Eropa.

Pemilik merek Louis Vuitton dan Christian Dior misalnya, memanfaatkan rantai pasokan globalnya untuk mendapatkan 40 juta masker wajah dari Cina dalam 4 minggu ke depan. Perusahaan multinasional itu akan membiayai pengiriman di minggu pertama senilai lima juta euro.

Perusahaan tekstil Miroglio Group yang memasok tekstil untuk industri garmen, memberikan bantuan tahap pertamanya berupa 10 ribu kapas yang dapat dicuci secara higienis dan masker untuk pekerja lapangan, LSM dan jurnalis di Italia.

"Kami utamakan untuk lansia dan mereka yang bekerja dalam situasi krisis-- polisi dan petugas kesehatan," kata CEO perusahaan tekstil itu, Alberto Racca.

Tahap selanjutnya, perusahaan ini akan memberikan 600 ribu kapas dapat dicuci dan masker pekan depan.

Perusahaan-perusahaan produsen parfum atau minyak wangi juga mengubah bisnis mereka menjadi penyedia cairan pencuci tangan ataun hand sanitizer untuk melumpuhkan virus Corona.

Berita terkait

Mengenal Donatella Versace, Sosok di Balik Brand Fashion Ikonik Versace

1 hari lalu

Mengenal Donatella Versace, Sosok di Balik Brand Fashion Ikonik Versace

Donatella Versace dilahirkan sebagai anak terakhir dari 4 bersaudara. Kakak perempuannya, Tina, meninggal karena infeksi tetanus pada usia 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Desain Mendiang Roberto Cavalli: Jam Tangan Cleopatra Hingga Tas Macan Tutul

10 hari lalu

5 Desain Mendiang Roberto Cavalli: Jam Tangan Cleopatra Hingga Tas Macan Tutul

Roberto Cavalli, desainer legendaris asal Italia meninggal dunia 2 pekan lalu. Tepatnya pada 12 April 2024 diusianya ke 83 tahun.

Baca Selengkapnya

Profil Tory Burch, Desainer Masuk Daftar Tokoh Paling Berpengaruh 2024 Versi Majalah TIME

13 hari lalu

Profil Tory Burch, Desainer Masuk Daftar Tokoh Paling Berpengaruh 2024 Versi Majalah TIME

Desainer ternama Tory Burch masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia 2024 versi majalah TIME. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

22 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

23 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

46 hari lalu

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.

Baca Selengkapnya

Jastip Teriak Merasa Dirugikan karena Pembatasan Impor, Industri Tekstil: Mereka Ilegal, Gak Bayar Pajak

47 hari lalu

Jastip Teriak Merasa Dirugikan karena Pembatasan Impor, Industri Tekstil: Mereka Ilegal, Gak Bayar Pajak

Ketua APSYFI angkat bicara merespons protes pengusaha jasa titip (Jastip) yang mengaku rugi atas kebijakan terbaru pemerintah.

Baca Selengkapnya

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

47 hari lalu

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.

Baca Selengkapnya

ANFA Reunion: Merayakan Karya Para Desainer Muda Indonesia

50 hari lalu

ANFA Reunion: Merayakan Karya Para Desainer Muda Indonesia

Menghadirkan karya-karya para desainer muda berbakat, acara ini tidak hanya menginspirasi.

Baca Selengkapnya