Lockdown Wuhan Berakhir 8 April Mendatang

Selasa, 24 Maret 2020 19:32 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina akan mencabut status lockdown Wuhan, ibukota provinsi Hubei dua minggu lagi atau tepatnya 8 April 2020 .

Wuhan merupakan tempat pertama kali virus Corona ditemukan dan dalam tempo beberapa hari virus menular dengan cepat hingga ke seluruh wilayah Cina termasuk Hong Kong dan Macau.

Pencabutan status lockdown Wuhan yang sudah berlangsung selama 2 bulan itu disampaikan Gubernur Hubei hari ini, 24 Maret 2020 sebagaimana dilaporkan South China Morning Post dan Xinhua.

Setelah status lockdown dicabut, penduduk Wuhan akan diizinkan bepergian keluar provinsi asalkan mereka memiliki code hijau kesehatan yang artinya tidak ada kontak dengan orang yang diduga terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

Selama dua bulan lockdown, Wuhan bagai kota mati. Lebih dari 300 perusahaan tutup dan semua aktivitas terhenti.

Advertising
Advertising

Setelah kembali membuka diri, Wuhan dilaporkan akan mengambil langkah berbeda untuk mendorong bisnis kembali bergerak berdasarkan resiko kesehatan dari berbagai daerah untuk mengurangi dampak pada perekonomian.

Mulai besok, Hubei angkat mencabut larangan perjalanan. Para pekerja migran yang memegang kode hijau dan hasil tes kesehatan negatif terhadap infeksi virus Corona akan dibebaskan kembali ke tempat kerja mereka.

Namun Hubei tetap menunda pembukaan sekolah hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Hubei pada 23 Januari lalu mengeluarkan keputusan yang belum pernah terjadi sehubungan wabah virus Corona dengan menutup operasional transportasi termasuk transportasi umum dan semua penerbangan dan kereta.

Wuhan pun terkunci bagi dunia luar sejak temuan sumber virus Corona ditemukan di pasar yang menjual hewan.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

9 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

18 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

21 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

21 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

22 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya