Lawan Corona, Pekerja Italia Inginkan Lockdown yang Lebih Ketat

Selasa, 24 Maret 2020 05:00 WIB

Sebuah plastik memisahkan antara pegawai bank dan pengunjung untuk melindungi keduanya setelah mewabahnya virus corona atau Covid-19 di Tehran, Iran, 17 Maret 2020. Iran merupakan negara dengan kasus virus corona terbesar ketiga di dunia setelah China dan Italia. WANA (West Asia News Agency)/Ali Khara via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat pekerja mengkritisi kebijakan lockdown Italia terkait penanagan virus Corona. Menurut mereka, kebijakan yang ada sekarang masih terlalu ringan dan multi-tafsir. Walhasil, bukannya malah menyelamatkan pekerja dari virus Corona, mereka merasa kebijakan yang ada malah membahayakan mereka.

"Kebijakan pemerintah mengandung terlalu banyak lubang dan pengecualian," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 23 Maret 2020.

Sebagaimana diketahui, kebijakan lockdown diambil di Italia karena penyebaran virus Corona tak kunjung mereda di sana. Saking kencangnya pertumbuhan kasus baru, jumlah tenaga medis sampai timpang dengan jumlah kasus yang ada. Per hari ini, tercatat ada 59.138 kasus dan 5.476 korban meninggal akibat virus dengan nama resmi COVID-19 itu.

Kebijakan lockdown yang diterapkan Italia sendiri berlangsung di 25 provinsi. Kebanyakan berada di kawasan Italia Utara seperti Lombardia yang menjadi pusat penyebaran virus Corona. Beberapa aturan yang berlaku dalam lockdown itu adalah tidak boleh berpergian, tidak boleh menggelar acara publik, menutup usaha yang sifatnya non-esensial dan masih banyak lagi.

Nah, penutupan usaha yang sifatnya non-esensial itu yang menurut serikat pekerja Italia perlu diperketat lagi. Alasannya, definisi yang ada sekarang terlalu cair. Banyak usaha-usaha yang sesungguhnya tidak darurat tetap buka karena dianggap masih esensial. Misalnya usaha tekstil, cairan kimia, manufaktur metal, dan sebagainya.

Selain tetap buka, menurut pengakuan serikat pekerja, usaha-usaha tersebut tidak menjamin keselamatan pekerjanya. Kebersihan dan APD (Alat Pelindung Diri) yang mumpuni pun tidak terjamin.

"Kebijakan yang dibuat pemerintah malah membuat banyak usaha tetap buka, bahkan tanpa jaminan keamanan untuk pekerjanya. Hal ini menimbulkan banyak kekhawatiran," ujar Paolo Pirani, kepala Serikat Pekerja Tekstil dan Kimia Uiltec.

Mengutip Reuters, Serikat Pekerja dari berbagai perusahaan dan manufaktur sepakat untuk meminta pemerintah mengkaji ulang jenis-jenis usaha yang diperbolehkan buka di masa lockdown. Selain itu, mereka meminta pemerintah untuk mendesak usaha-usaha yang tetap buka untuk menjamin keselamatan pekerjanya di tengah pandemi virus Corona.

"Tanggal 25 Maret nanti, mereka yang bekerja untuk sektor yang tidak berkaitan dengan kesehatan sepakat untuk mogok kerja sehari," sebagaimana dikutip dari Reuters.

Secara terpisah, Konfiderasi Industri Italia (Confindustria) memaklumi kekhawatiran pekerja. Namun, dalam pernyataannya, mereka pun khawatir penutupan bisnis semasa pendemi virus Corona akan membawa Italia ke dalam masa resesi. "Dengan menutup 70 persen output (industri Italia), Italia bisa kehilangan 100 miliar Euro per bulan," sebagaimana dikutip dari Reuters.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Mengintip Perjalanan Song Hye Kyo ke Danau Como Italia

2 hari lalu

Mengintip Perjalanan Song Hye Kyo ke Danau Como Italia

Song Hye Kyo mengunggah beberapa momen dari perjalanannya ke Italia di Instagram baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

5 Objek Wisata Ikonik di Roma yang Dikunjungi Emily di Emily in Paris

2 hari lalu

5 Objek Wisata Ikonik di Roma yang Dikunjungi Emily di Emily in Paris

Di bagian kedua season 4 Emily In Paris, Emily dan kekasih barunya keliling kota dengan Vespa ke tempat-tempat wisata ikonik di Roma.

Baca Selengkapnya

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

3 hari lalu

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

Angkatan Laut Italia dan TNI AL sepakat memperkuat kerja sama untuk mempertahankan infrastruktur penting yang sebagian besar berada di bawah air

Baca Selengkapnya

Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

5 hari lalu

Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

Menikmati piza Italia asli di restoran tepi kanal Venesia yang menawan mungkin hanya menjadi angan-angan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Gurita Bisnis MNC Digital Entertainment Milik Hary Tanoe, Bos Indodax Sebut Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

6 hari lalu

Terkini: Gurita Bisnis MNC Digital Entertainment Milik Hary Tanoe, Bos Indodax Sebut Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Setelah mengakuisi PT Tripar Multivision Tbk, PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) milik Hary Tanoe memperkuat portofolionya di industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Cerita Perjalanan Ashley Park Syuting Sambil Jelajahi Italia

7 hari lalu

Cerita Perjalanan Ashley Park Syuting Sambil Jelajahi Italia

Ashley Park mengungkapkan destinasi yang dikunjunginya di Italia hingga Paris hingga kebiasaannya saat bepergian.

Baca Selengkapnya

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

8 hari lalu

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19

Baca Selengkapnya

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

9 hari lalu

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

10 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Serikat Pekerja Tenaga Medis dan Kesehatan: Masih Ada Kontrak Kerja Tidak Jelas

12 hari lalu

Deklarasi Serikat Pekerja Tenaga Medis dan Kesehatan: Masih Ada Kontrak Kerja Tidak Jelas

Masalah yang dihadapi tenaga medis di antaranya kontrak kerja yang tidak jelas.

Baca Selengkapnya