Hadapi Virus Corona, Trump Sebut Amerika Belum Butuh Lockdown

Sabtu, 21 Maret 2020 07:00 WIB

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pengarahan singkat tentang virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 17 Maret 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump belum merasa butuh melakukan lockdown atau karantina berskala nasional untuk menangani pandemi virus Corona (COVID-19). Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah Amerika sejauh ini sudah cukup. Hal itu ia sampaikan setelah melihat negara bagian California dan New York melakukan pembatasan sosial yang cukup besar.

"Saya rasa kita belum butuh (melakukan lockdown berskala nasional). Benar bahwa California dan New York, pada dasarnya, sudah melakukan hal tersebut. Namun, kalau kamu lihat daerah lain, situasinya tidak sama (dengan New York dan California)," ujar Trump dalam jumpa pers sebagaimana dikutip dari CNN, Jumat malam, 20 Maret 2020.

Diberitakan sebelumnya, pandemi virus Corona di Amerika semakin parah dalam beberapa hari terakhir. Catatan terbaru, per Jumat pagi, sudah ada 15.599 kasus dan 197 korban meninggal akibat virus Corona di Amerika.

Dari 15.599 kasus tersebut, kurang lebih 7.102 di antaranya berada di wilayah New York. Oleh karenanya, pada hari ini, Gubernur New York Andrew Cuomo mengaktifkan kebijakan "New York on Pause".

Kebijakan itu, pada intinya, mewajibkan seluruh usaha non-esensial di New York untuk menghentikan sementara operasionalnya atau memperbolehkan pegawainya untuk bekerja dari rumah. Jika membangkang, bisnis terkait akan didenda atau bahkan ditutup. Oleh Trump, kebijakan Cuomo dianggap sudah hampir menyerupai lockdown.

Trump melanjutkan, untuk memastikan lockdown tidak akan perlu dilakukan, pemerintah federal akan aktif membantu pemerintah negara bagian menangani pandemi virus Corona. Salah satunya dalam hal menyediakan perlengkapan medis seperti masker dan ventilator.

Trump menjanjikan jutaan masker akan siap dalam waktu dekat. Begitu suplai tersedia, masker akan langsung dibagikan ke seluruh negara bagian untuk menolong warga di sana.

"Kami memiliki jutaan masker yang akan segera tiba dari distributor. Saya dengar negara bagian kesulitan mendapatkannya. Kami akan langsung mengirimkannya ke mereka," ujar Trump.

Sebagai catatan, langkah Trump ini bertentangan dengan pernyataan ia sebelumnya. Sebelumnya, Ia merasa negara bagian bisa mengurus diri mereka sendiri di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

16 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

20 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

21 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya