TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika memastikan tidak akan mencabut sanksi ekonomi terhdap Iran meski virus Corona (COVID-19) menyerang. Sebaliknya, Amerika malah memperketat sanksi tersebut dengan memasukkan beberapa perusahaan ke daftar hitam karena berbisnis dengan Iran.
"Langkah Washington (Pemerintah Pusat Amerika) yang terus menekan Iran adalah sebuah kejahatan. Seharusnya semua negara saling bekerjasama untuk menghadapi wabah (virus Corona) ini," ujar pemerintah Iran dalam keterangan persnya sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 20 Maret 2020.
Sebagaimana diketahui, beberapa bulan terakhir, ketegangan politik antara Iran dan Amerika terus meningkat. Beberapa hal menjadi dalangnya mulai dari pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, salah tembak pesawat, hingga makin kerasnya sanksi ekonomi terhadap Iran.
Perekonomian Iran terpukul oleh sanksi ekonomi tersebut. Perusahaan tidak bisa berbisnis dengan Iran secara bebas dan impor produk Iran pun dilarang oleh Amerika. Walhasil, ketika pandemi virus Corona menyerang, Iran dalam posisi yang sulit.
Kabar terbaru, Amerika tidak melarang bantuan kemanusiaan ke Iran terkait pandemi virus Corona. Namun, mereka memasukkan 12 perusahaan ke dalam daftar hitam karena berurusan dengan bisnis petrokimia Iran. Lima perusahaan berada di Uni Emirat Arab, tiga di Cina, tiga di Hong Kong, dan satu lagi di Afrika Selatan.
Utusan Khusus Amerika untuk Urusan Iran, Brian Hook, membenarkan bahwa Amerika tidak akan meringankan sanksi bagi iran dalam waktu dekat. Kebijakan sanksi yang ada sekarang, kata ia, akan tetap ada selama rezim Pemimpin Tinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berlanjut.
"Tetapi, sanksi dari Amerika tidak menghalangi bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Iran," ujarnya. Hook menambahkan bahwa Amerika sesungguhnya menawarkan bantuan ke Iran untuk menangani pandemi virus Corona, namun ditolak.
"Sebenarnya itu salah mereka juga. Mereka menghabiskan uang miliaran untuk terorisme dan perang. Jika mereka menggunakan sepersepuluhnya saja untuk memperbaiki sistem kesehatan, kondisi mereka sekarang akan lebih baik," ujar Hook.
Secara terpisah, dalam perayaan Tahun Baru Persia di Iran, Ayatollah Ali Khamenei tidak menyerang Amerika sama sekali dalam pidatonya. Ia malah memberikan pidato yang menurut bawahannya sendiri tergolong ramah terhadap Amerika.
"Sanksi dagang yang diberikan Amerika malah mengajarkan kita untuk lebih mandiri," ujar Khamenei.
Sejauh ini, Iran belum menunjukkan akan melakukan negosiasi dengan Amerika soal sanksi ekonomi di tengah pandemi virus Corona. Namun, Iran sudah melepaskan salah satu tahanan asal Amerika, Michael White, yang diyakini sebagai tanda mereka tidak menutup negosiasi. White, saat ini, masih berada di Iran.
Hingga berita ini ditulis, Iran menjadi negara paling terdampak virus Corona ketiga setelah Cina dan Italia. Di Iran, total ada 18.407 kasus dan 1.284 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS