Kandidat Capres Amerika Mengerucut ke Biden dan Sanders

Kamis, 5 Maret 2020 08:41 WIB

Lima calon presiden dari Partai Demokrat 2020 terlihat dalam gambar kombinasi, dari kiri ke kanan: Senator AS Elizabeth Warren; Senator AS Bernie Sanders, mantan Wakil Presiden AS Joe Biden; Senator AS Amy Klobuchar; dan mantan Wali Kota South Bend, Indiana, Pete Buttigieg. [REUTERS / File Photos]

TEMPO.CO, Jakarta - Joe Biden dan Bernie Sanders menjadi kandidat kuat Capres Amerika dari Partai Demokrat. Hal tersebut menyusul mundurnya Michael Bloomberg dari proses nominasi karena kurangnya jumlah delegasi yang bisa ia kumpulkan untuk terus lanjut dalam proses pencalonan.

Biden menjadi salah satu kandidat yang menarik perhatian. Setelah tampil buruk di kaukus dan debat kandidat capres, Ia berhasil membangun kembali dukungan untuknya. Di samping itu, mantan kandidat lainnya, Amy Kloubuchar, Pete Buttigieg, dan Michael Bloomberg pun memutuskan mundur untuk memberikan support kepadanya.

"Dia memiliki kesempatan paling besar untuk mengalahkan inkumben (Presiden Amerika Donald Trump). Saya berharap kalian mau bergabung untuk membantunya menjadi Presiden Amerika berikutnya," ujar Bloomberg setelah mengumumkan ia akan mundur dari proses nominasi sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis, 5 Maret 2020.

Biden mengucapkan terima kasih kepada mantan kandidat yang memutuskan untuk mendukungnya. Ia mengakui bahwa perjalanan masih panjang untuk mengalahkan Trump. Namun, dengan bantuan para mantan kandidat, ia yakin bisa mencapainya.

"Terima kasih atas segala kerja keras kalian, mulai dari mengubah kebijakan kepemilikan senjata hingga pengendalian perubahan iklim. Fokus utama kita adalah mengalahkan Trump dan kita akan mewujudkannya," ujar Biden.

Sementara itu, Sanders konsisten menjaga performanya. Ia berhasil mendapatkan tambahan dukungan atau delegasi. Meski begitu, Ia tak lupa melancarkan serangan ke Biden yang akan menjadi rival terkuatnya. Beberapa di antaranya adalah soal dukungan Biden terhadap perang di Irak serta keamanan sosial. "Saya rasa menjadi makin jelas untuk kalian perihal siapa yang harus dipilih," ujar Sanders.

Hingga berita ini ditulis, Biden menjadi kandidat dengan pengumpulan delegasi paling banyak berkat mundurnya beberapa kandidat. Ia mengumpulkan 433 sementara Sanders baru 388.

Angka tersebut masih jauh dari sempurna. Untuk bisa terpilih menjadi capres di dari Partai Demokrat, kandidat harus bisa mengumpulkan 1991 delegasi. Adapun batas waktunya adalah Juli nanti atau 3 bulan sebelum Pemilu Amerika 2020 digelar.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

11 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

11 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

3 hari lalu

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

3 hari lalu

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

Jubir bahasa Arab untuk Deplu AS telah mengundurkan diri dari jabatannya karena penentangannya terhadap kebijakan Biden di Gaza.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

4 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya