Amerika Siap Tutup Bisnis dan Sekolah Jika Virus Corona Menyebar

Sabtu, 22 Februari 2020 08:00 WIB

Orang-orang memakai masker di Chinatown setelah pecahnya wabah virus Corona COVID-19, di Chicago, Illinois, 30 Januari 2020 di AS. [REUTERS / Kamil Krzaczynski]

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat kesehatan AS pada Jumat mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan kemungkinan penyebaran virus Corona atau COVID-19 yang akan memaksa penutupan sekolah dan bisnis.

Sejauh ini Amerika Serikat belum menemui penyebaran virus di tengah masyarakat. Tetapi otoritas kesehatan sedang mempersiapkan tenaga medis untuk risiko ini, kata Nancy Messonnier, seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dikutip dari Reuters, 22 Februari 2020.

Dalam beberapa minggu mendatang, jika virus mulai menyebar di AS, otoritas kesehatan ingin mengadopsi penutupan sekolah dan bisnis seperti yang dilakukan di negara-negara Asia untuk mengatasi penyakit ini, kata Messonnier.

"Kami belum melihat virus menyebar di sini di Amerika Serikat, tetapi sangat mungkin terjadi," kata Messonnier.

"Tujuan kami terus memperlambat penyebaran virus ini ke AS, dan memberi kami lebih banyak waktu untuk mempersiapkan masyarakat jika ditemukan lebih banyak kasus dan kemungkinan penyebaran berkelanjutan."

Advertising
Advertising

CDC mengambil langkah-langkah untuk memastikan para pekerja kesehatan AS di garis depan memiliki persediaan yang mereka butuhkan, tambahnya, dengan bekerja sama dengan bisnis, rumah sakit, apotek, produsen, dan distributor medis untuk menghadapi virus.

Penumpang AS di atas kapal pesiar Diamond Princess, yang telah memilih untuk pergi, terlihat dalam pesawat evakuasi carteran untuk terbang kembali ke Amerika Serikat, di bandara Haneda di Jepang 17 Februari 2020. Dua penerbangan charter yang dioperasikan oleh Kalitta Air membawa beberapa ratus penumpang Amerika dari kapal berangkat dari Bandara Haneda pada Senin pagi. [Philip dan Gay Courter / via REUTERS]

WHO telah memperingatkan bahwa peluang untuk menahan penyebaran epidemi ke luar Cina daratan kini tertutup, karena virus telah menyebar ke beberapa 26 negara dengan sekelompok besar di Korea Selatan dan baru-baru ini di Iran, Lebanon, dan Italia.

"Jika kita melakukannya dengan baik, kita dapat menghindari krisis serius, tetapi jika kita menyia-nyiakan kesempatan maka kita akan memiliki masalah serius di tangan kita," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.

Amerika Serikat saat ini memiliki 13 kasus orang yang didiagnosis dengan virus di dalam negeri dan 21 kasus di antara orang Amerika yang dipulangkan dengan penerbangan evakuasi dari Wuhan, Cina, dan dari kapal pesiar Diamond Princess di Jepang, kata CDC.

Dari 329 warga Amerika yang dievakuasi dari kapal pesiar, 18 dinyatakan positif virus. Sebelas pasien virus Corona di karantina di University of Nebraska Medical Center, lima di fasilitas medis dekat Pangkalan Udara Travis di California dan dua di dekat Pangkalan Angkatan Udara Lackland di San Antonio, Texas.

Sejauh ini hanya tiga negara bagian AS yang memiliki kapasitas untuk melakukan tes virus Corona secara lokal, kata Association of Public Health Laboratories (APHL) pada Jumat.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya