Teroris Penembakan di Jerman adalah Ekstremis Sayap Kanan

Jumat, 21 Februari 2020 11:22 WIB

Polisi berjalan di luar bar Midnight Shisha setelah penembakan di Hanau, dekat Frankfurt, Jerman, 20 Februari 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bersenjata api membunuh sembilan orang di dua bar shisha selama penembakan di Jerman dan diyakini memiliki latar belakang sayap kanan ekstrem.

Serangan itu terjadi pada Rabu malam di beberapa lokasi di Kota Hanau, dekat Frankfurt. Jaksa federal menyebut penembakan massal ini sebagai tindakan terorisme. Ini adalah teror paling mematikan di Jerman dalam beberapa tahun terakhir.

Dikutip dari CNN, 21 Februari 2020, pihak berwenang percaya tersangka yang diidentifikasi Tobias Rathjen, 43 tahun, kembali ke rumah setelah melakukan penembakan dan menembak dirinya sendiri. Dia ditemukan tewas di apartemennya Kamis pagi bersama dengan tubuh ibunya yang berusia 72 tahun. Keduanya meninggal karena luka tembak, menurut menteri dalam negeri wilayah itu, Peter Beuth.

Kanselir Angela Merkel mengatakan tersangka tampaknya bertindak sebagai ekstremis sayap kanan dengan motif rasis, dan menggambarkan kebencian sebagai racun dalam masyarakat Jerman. Jaksa mengatakan tersangka tidak memiliki catatan kriminal tetapi telah mengunggah manifesto dan teori konspirasi xenofobik secara online.

Tobias Rathjen dalam video yang diunggah di internet beberapa hari sebelum melakukan penembakan massal di Hanau, Jerman. [media sosial/Times of Israel]

Advertising
Advertising

Kejadian bermula sekitar pukul 10 malam dan tampaknya berpusat di sekitar dua bar shisha yang populer di kalangan imigran. Setelah melepaskan tembakan ke bar shisha Midnight, tersangka kemudian melarikan diri dengan mobil ke Arena Bar dan Cafe, tempat serangan berlanjut.

Bar shisha pertama kali dibuka di komunitas Turki di Hanau, dan dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi populer di kalangan anak muda Jerman.

Kadir Koese, seorang pengusaha 38 tahun yang menjalankan bar di seberang salah satu bar yang diserang, mengatakan ia mendengar suara tembakan.

"Ada seorang lelaki berbaring di trotoar, ditembak di kepala, saya kira. Tetangga saya mengatakan 'merunduk'. Kemudian polisi datang dengan cepat," katanya kepada Reuters.

Can-Luca Frisenna, yang anggota keluarganya menjalankan salah satu bar yang diserang, mengatakan ia bergegas ke tempat kejadian setelah mendengar tentang penembakan itu.

"Saya mendengar ayah saya terpengaruh dan adik lelaki saya, mereka mengelola kios," kata Frisenna kepada Reuters. "Mereka takut dan menangis."

Reuters melaporkan lima korban meninggal di antaranya adalah warga negara Turki, menurut Dubes Turki di Berlin mengatakan kepada media Turki TRT Haber. Korban lain satu orang Bosnia, satu orang dari Polandia, dan warga Jerman yang berusia antara 21 sampai 44 tahun.

Tersangka penembak meninggalkan video dan manifesto 24 halaman di mana ia mengatakan orang-orang tertentu "harus dihancurkan sepenuhnya", menurut laporan berita Jerman, dikutip dari Times of Israel.

Manifesto menyerukan untuk menghilangkan seluruh negara, termasuk Israel, Mesir, Maroko, Turki, Iran, India, Pakistan, Vietnam, dan Filipina.

Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan profil tinggi oleh ekstrimis sayap kanan dalam beberapa bulan terakhir. Baik serangan Yom Kippur pada sebuah sinagog di Halle Oktober lalu dan pembunuhan pada Juni seorang politisi pro-pengungsi, Walter Lübcke, dilakukan oleh para penyerang yang berafiliasi dengan sayap kanan Jerman.

Berita terkait

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

1 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

2 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

4 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

5 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

8 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

8 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

8 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya