Jaksa Agung AS Dilaporkan Mundur, Frustasi atas Cuitan Trump

Kamis, 20 Februari 2020 11:38 WIB

William Barr memberikan kesaksian di Komite Kehakiman Senat yang mendengarkan pencalonannya sebagai jaksa agung Amerika Serikat di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Januari 2019.[REUTERS / Yuri Gripas]

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung AS William Barr dilaporkan akan mundur dari jabatannya setelah membaca cuitan presiden Donald Trump di Twitter yang dianggap sebagai campur tangan dengan urusan Kementerian Kehakiman.

Menurut laporan CNN, Jaksa Agung Barr telah frustasi terhadap presiden Trump yang membahas masalah penegakan hukum federal dalam beberapa minggu terakhir.

Menurut Jaksa Agung Barr saat wawancara khusus dengan ABC News mengatakan sejumlah cuitan dan pernyataan Trump mengenai kerja-kerja di Kementerian Kehakiman membuat dirinya tidak mungkin bekerja.

Diduga pernyataan Barr dalam wawancara itu membuat Trump bereaksi dengan meminta Barr mundur dari jabatannya. Meski Trump secara terbuka mengatakan dirinya mendukung pernyataan Jaksa Agung itu pada hari Selasa lalu.

"Saya sepenuhnya percaya pada jaksa agung. Saya pikir dia bekerja sangat baik. Dia orang yang kuat," ujar Trump.

Advertising
Advertising

Trump pun mengakui dia telah membuat kerja Barr jadi bertambah sulit.

"Saya membuat pekerjaannya semakin berat. Saya setuju dengan hal itu. Saya pikir hal itu benar," kata Trump.

Diduga pengunduran diri Barr dipicu ketegangan yang memuncak dalam beberapa hari terakhir terkait keputusannya untuk menjatuhkan hukuman penjara kepada teman lama Trump, Roger Stone.

Stone divonis pada 15 November 2019 atas 7 dakwaan di antaranya berbohong pada Kongres terkait dengan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden pada tahun 2016.

Penuntut federal AS menyebut Stone berupaya meremehkan penyelidikan dengan tujuan melindungi Trump. Stone diputus bersalah untuk tujuh dakwaan itu.

Akhir pekan lalu, Barr juga memerintahkan penyelidikan kembali sejumlah kasus para pejabat top AS termasuk mantan penasehat keamanan Michael Flynn.

Pemenjaraan Stone memunculkan sekitar 2.400 tandatangan dari mantan pejabat Kementerian Kehakiman. Penandatanganan itu disertai surat terbuka yang menuntut Jakas Agung AS mundur dari jabatannya.

Trump menggunakan Twitter menyerang empat jaksa penuntut Stone. Puncaknya, Barr dalam wawancara dengan ABC mengatakan dia tidak dapat menjalankan tugasnya dengan menerima komentar-komentar terus menerus.

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

12 hari lalu

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pengunduran dirinya mulai 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

19 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

24 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

28 hari lalu

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

29 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

33 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

38 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya