Emmanuel Macron Luncurkan Kampanye Anti Muslim Separatis

Rabu, 19 Februari 2020 14:29 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di istana Elysee di Paris, Prancis, 11 Januari 2019. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan pemerintahannya akan lebih ketat dalam mengawasi aktivitas imam asing. Hal itu, kata ia, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kelompok muslim separatis di Prancis.

"Melanggar hukum di Republik Prancis dengan alasan keagamaan adalah hal yang tidak bisa diterima. Sebagai republik, kita harus memerangi diskriminasi dan menonjolkan meritokrasi di manapun," ujar Macron sebagaimana dikutip dari Financial Times.

Selama ini, menjelang pemilu di Prancis, Macron cenderung menjauh dari isu-isu yang berkaitan dengan keagamaan. Ia lebih memilih untuk fokus ke perbaikan ekonomi Prancis. Pernyataan terbarunya menandakan bahwa Macron sudah mulai mencoba isu baru untuk menjaring dukungan dari kelompok sayap kanan di Prancis.

Salah satu hal yang akan dilakukan, kata Macron, adalah kontrol ketat terhadap pengiriman imam asing dari Algeria, Maroko, dan Turki. Tiap tahunnya, ketiga negara itu bisa mengirim hingga 300 imam ke Prancis.

Macron berkata, pengiriman imam asing dari Algeria, Maroko, dan Turki bisa berdampak buruk bagi Prancis ke depannya. Sebab, di mata Macron, kebanyakan imam Asing tersebut tidak terlalu peduli dengan budaya di Prancis atau bahkan tidak berbicara bahasa Prancis. Macron tidak ingin puluhan ribu generasi penerus dari komunitas Muslim tidak menghargai kebudayaan Prancis nantinya.

"Saya tidak akan membiarkan negara manapun memasukkan semangat separatis ke Prancis," ujarnya menegaskan.

Untuk memastikan imam asing bisa dikontrol dengan baik, Macron memastikan pengiriman tahun ini akan menjadi yang terakhir. Selain itu, dirinya akan menjalin kerjasama dengan komunitas dan organisasi Muslim di Prancis untuk memastikan imam-imam berikutnya berasal dari Prancis atau minimal bisa berbahasa Prancis.

"Kami akan melatih Imam di Prancis sehingga mereka juga bisa berbahasa Prancis dan memahami hukum yang berlaku di republik ini," ujar Emmanuel Macron.

ISTMAN MP | FINANCIAL TIMES | REUTERS

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

20 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

5 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

5 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

6 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

7 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

8 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

9 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya