Pengadilan Israel Bebaskan Tersangka Pembakaran Masjid Yerusalem

Jumat, 14 Februari 2020 06:00 WIB

Menara masjid terlihat di lingkungan Palestina Beit Safafa di Yerusalem [Ammar Awad / Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Israel pada Rabu membebaskan pemuda Yahudi yang dituduh melakukan pembakaran masjid di Yerusalem bulan lalu.

Hakim di Pengadilan Petah Tikva memerintahkan pemuda berusia 20 tahun dari permukiman kota Ariel di Tepi Barat utara ditempatkan di bawah tahanan rumah sampai sidang banding diadakan pada hari Kamis, menurut The Times of Israel, 13 Februari 2020. Setelah itu pembatasan pembebasannya akan dicabut jika banding ditolak.

Polisi menangkap tersangka, yang tidak diungkap identitasnya, sepuluh hari yang lalu. Selama waktu itu ia dilarang bertemu dengan seorang pengacara, sebuah taktik yang kadang-kadang digunakan oleh penegak hukum sambil memeriksa apa yang dikatakannya adalah kasus keamanan yang mendesak.

Ratusan orang Yahudi melakukan kunjungan solidaritas ke sebuah masjid di Sharafat yang dibakar dalam kejahatan rasial pada tanggal 25 Januari 2020. [Tag Meir/Times of Israel]

Pengacara terdakwa dari organisasi bantuan hukum Honenu, yang secara teratur mewakili tersangka teroris Yahudi, mengatakan keputusan pengadilan pada hari Rabu merupakan pukulan terhadap Shin Bet dan penegakan hukum Israel.

Advertising
Advertising

"Kasus kacau lain muncul setelah seorang lelaki tak bersalah dilarang bertemu seorang pengacara meskipun tidak ada bukti yang memberatkannya," kata Adi Keidar.

Tersangka diduga terlibat dalam membakar sebuah masjid di distrik Sharafat, Yerusalem Timur pada 24 Januari. Layanan pemadam kebakaran dikirim ke masjid Yerusalem Timur dan berhasil memadamkan api sebelum kerusakan parah.

Polisi membuka penyelidikan atas serangan itu dan mendistribusikan foto-foto dari tempat kejadian, menunjukkan bahwa para vandal telah mencoret tembok dengan bahasa Ibrani "Hancurkan (milik) orang Yahudi? Kumi Ori menghancurkan (milik) musuh!" sebelum melarikan diri.

Kumi Ori adalah lingkungan pos terdepan dari permukiman Yitzhar di Tepi Barat utara di mana pasukan keamanan menghancurkan sepasang rumah yang dibangun secara ilegal awal bulan ini.

Sehari setelah insiden pembakaran, sekitar 200 warga Yahudi Israel melakukan kunjungan solidaritas ke masjid dan menyumbangkan dana untuk memperbaiki kerusakan.

Vandalisme anti-Arab oleh para ekstremis Yahudi menjadi peristiwa umum di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

"Orang-orang Yahudi bangkitlah dan berhenti berbaur!" bunyi grafiti pada sebuah bangunan di Jish dalam kejahatan rasial pada 11 Februari 2020. [Twitter/Times of Israel]

Insiden vandalisme terhadap Palestina dan pasukan keamanan Israel di Tepi Barat dan Israel biasanya disebut sebagai serangan "label harga", dengan pelaku mengklaim mereka sebagai pembalasan atas kekerasan Palestina atau kebijakan pemerintah yang dianggap bermusuhan dengan gerakan pemukim.

Pada Selasa, polisi membuka penyelidikan atas kejahatan rasial di Kota Jish, di mana sekitar 170 ban kendaraan disobek dan grafiti bahasa Ibrani yang mengecam toleransi agama dicoret di tembok.

Penangkapan para pelaku serangan label harga sangat jarang dan kelompok-kelompok hak asasi manusia menyesalkan sebagian besar kasus hukum dicabut.

Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Naftali Bennett menandatangani perintah penahanan administratif yang jarang terhadap tersangka teroris Yahudi lainnya yang dituduh melemparkan batu ke kendaraan yang melaju, menyerang dan melukai pengemudi Palestina. Tetapi kurang dari sehari setelah menandatangani perintah, Menhan Bennett membalikan keputusannya dan memerintahkan pemuda Yahudi berusia 19 tahun itu dibebaskan dengan syarat.

Bulan lalu, Kantor Kejaksaan Distrik Yerusalem mengajukan dakwaan terhadap seorang aktivis sayap kanan Yahudi, menuduhnya berusaha melakukan serangan kebencian di sebuah kota Arab Israel.

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

6 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

8 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

9 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

11 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

18 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

21 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

22 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

1 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya