Khawatir Kena Virus Corona, Parsel di Shanghai Disterilkan

Rabu, 12 Februari 2020 17:44 WIB

Seorang staf yang menggunakan masker saat menyemprot lantai toko 7Fresh JD.com dengan desinfektan setelah meluasnya virus corona baru di kota Yizhuang, Beijing, Cina 8 Februari 2020. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya pemerintah Cina mengntrol penyebaran virus Corona semakin kuat. Di Shanghai, misalnya, pemerintah setempat meminta jasa pengiriman untuk mensterilkan setiap barang yang akan mereka kirim ke lokasi tujuan.

"Shanghai telah menerapkan kebijakan baru untuk mencegah kurir menyebarkan virus Corona ketika mereka mengantarkan barang," sebagaimana dikutip dari Washington Post, Rabu, 12 Februari 2020.

Lebih lanjut, tidak hanya parsel yang harus disterilkan terlebih dahulu. Menurut Wakil Direktur Kantor Pos Shanghai, Yu Hongwei, tempat bekerja dan fasilitas yang digunakan para kurir juga harus disterilkan secara rutin. Adapun proses sterilisasi terhadap hal-hal itu dilakukan setiap pergantian giliran kerja.

Nah, untuk mekanisme pengiriman barang, Hongwei mengungkapkan bahwa setiap kurir wajib menggunakan masker ketika bekerja. Dan, sebelum mulai berangkat mengantarkan barang-barang ke lokasi tujuan, para kurir harus menjelani pemeriksaan rutin terlebih dahulu, minimal pengecekan suhu badan.

Sterilisasi terhadap kerja kurir adalah kebijakan kesekian yang diterapkan Cina untuk mengontrol penyebaran virus Corona. Di Beijing, misalnya, pemerintah Cina mengharuskan setiap apotek untuk mendata pembeli obat flu dan batuk agar tercatat siapa saja pasien virus Corna yang belum menerima bantuan medis.

Contoh lain, di Wuhan, tempat berobat diatur ulang berdasarkan simptom yang diderita pasien. Dengan kata lain, pasien yang menderita simptom batuk dan simptom demam akan memiliki tempat berobat yang berbeda.

Pemerintah Cina optimistis pembatasan-pembatasan yang dilakukan akan mencegah epidemi virus Corona berkembang semakin parah. Malah, berdasarkan statistik terbaru dan Komisi Kesehatan Nasional Cina, angka pertumbuhan virus Corona pekan ini telah menurun drastis.

"Saya berharap epidemi ini akan benar-benar berakhir pada April nanti," ujar Zong Nansham, penasihat medis pemerintah Cina.

Data terbaru, angka kasus virus Corona di seluruh dunia saat ini adalah 45.171 kasus. Jumlah korban meninggal ada 1.115 orang, diikuti dengan jumlah pasien sembuh 4.771 orang.

ISTMAN MP | WASHINGTON POST | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

8 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

17 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

21 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

21 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

22 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya