109 Tentara Amerika Alami Cedera Otak Akibat Serangan Rudal Iran

Selasa, 11 Februari 2020 16:00 WIB

Tentara AS melihat lokasi pangkalan udara Ain al-Asad yang hancur akibat hantaman rudal Iran di provinsi Anbar, Irak, 13 Januari 2020. Garda Revolusi Iran meluncurkan puluhan rudal ke pangkalan udara Ain al-Asad di Irak pada Rabu (8/1) dini hari waktu setempat. REUTERS/John Davison

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat mengatakan jumlah tentara AS yang menderita cedera otak karena serangan rudal Iran di Irak bulan lalu naik menjadi 109 orang.

Tidak ada pasukan AS yang terbunuh atau menghadapi cedera tubuh ketika Iran menembakkan rudal ke pangkalan Ain al-Asad di Irak sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan pesawat drone di bandara Baghdad pada 3 Januari.

Namun, korban cedera otak yang diumumkan militer AS pada Senin melonjak 50 persen lebih dari jumlah yang diumumkan sebelumnya.

Serangan-serangan rudal itu adalah buntut dari serangan yang dimulai pada akhir Desember. Kedua belah pihak telah menahan diri dari eskalasi militer lebih lanjut, tetapi meningkatnya jumlah korban di AS dapat meningkatkan pengawasan pada pendekatan pemerintahan Trump ke Iran.

Dikutip dari Reuters, 11 Februari 2020, Sebelumnya dilaporkan ada lebih dari 100 kasus cedera otak, naik dari 64 yang dilaporkan sebelumnya bulan lalu.

Advertising
Advertising

Pentagon, dalam sebuah pernyataan, mengkonfirmasi bahwa sejauh ini 109 anggota keamanan AS telah didiagnosis dengan cedera otak traumatis ringan, menambahkan bahwa 76 dari mereka telah kembali bertugas.

Militer AS mengatakan sebelumnya konfirmasi jumlah korban dapat memakan waktu karena berdasarkan gejala dan pasukan kadang-kadang bisa lebih lama untuk melaporkannya.

Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, Kepala Staf Gabungan Militer AS, mengatakan bulan lalu bahwa personel yang menderita cedera otak traumatis telah didiagnosis dengan kasus-kasus ringan. Dia menambahkan bahwa diagnosis dapat berubah seiring waktu.

Gejala cedera termasuk sakit kepala, pusing, sensitivitas terhadap cahaya, dan mual.

Pejabat Pentagon telah berulang kali mengatakan mereka tidak berusaha menutupi, meminimalisir, atau menunda informasi tentang cedera otak.

Menurut New York Times, cedera otak traumatis dapat diakibatkan oleh perubahan kuat dalam tekanan atmosfer yang menyertai ledakan, seperti hulu ledak rudal.

Menteri Pertahanan Mark T. Esper mengatakan pada konferensi pers pada bulan Januari bahwa Pentagon menangani jenis-jenis cedera otak itu dengan sangat serius.

Presiden AS Donald Trump tampaknya mengecilkan cedera otak pasukan AS di Irak bulan lalu, mengatakan ia mendengar bahwa mereka hanya mengalami sakit kepala dan beberapa hal lain setelah serangan rudal Iran, yang memicu kritik dari anggota parlemen dan kelompok veteran AS.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

7 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

9 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

9 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya