Perbedaan Pidato Trump dan Clinton Pasca Sidang Pemakzulan

Jumat, 7 Februari 2020 20:00 WIB

Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar setelah serangan udara Militer AS terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, di Pantai Palm Barat, Florida, AS, 3 Januari 2020. "Soleimani merencanakan serangan yang akan segera terjadi dan mengerikan terhadap para diplomat Amerika dan personel militer tetapi kami menangkapnya dalam suatu aksi dan menghentikannya," kata Trump kepada wartawan di resor Mar-a-Lago. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump merayakan kebebasannya dari upaya pemakzulan dengan kata-kata tajam, Kamis, 6 Februari 2020 waktu Amerika. Dalam pidato yang ia bacakan di sayap kiri Gedung Putih, Ia menyerang musuh-musuhnya. Alih-alih pidato dengan nada optimistis yang ia janjikan sehari sebelum pembacaan, pidato Trump lebih seperti amukan serta makian kepada musuh-musuh politiknya.

"Tanpa saya ketahui, ternyata saya berhadap dengan orang yang sangat-sangat jahat dan mengerikan, dengan dokumen-dokumen palsu," ujar Trump dalam pidatonya.

"Saya telah menghadapi ini selama lebih dari tiga tahun. Sangat jahat. Sangat korup. Ada 'polisi-polisi' kotor. Ada pembocor dan pembohong. Hal tersebut tidak seharusnya terjadi terhadap presiden siapapun. Saya tidak yakin presiden lain bisa menghadapinya," ujar Trump lagi.

Ada banyak orang yang diserang Trump. Sentor Republikan Mitt Romney adalah salah satunya. Senator yang memilih untuk mendukung Demokrat melengserkan Trump itu disebut sang Presiden sebagai figur yang tidak berpendirian. Trump menggunakan kata "flip-flop" yang dalam bahasa lokal bisa disamakan seperti "mencla - mencle" atau tidak konsisten.

House speaker atau perwakilan Parlemen Amerika Nancy Pelosi tidak ketinggalan diserang. Ia yang menjadi sorotan karena merobek pidato Trump di belakangnya disebut sebagai figur yang benar-benar buruk. Perlu diketahui, Nancy Pelosi adalah sosok yang memajukan upaya pemakzulan Trump hingga ke sidang di Senat Amerika.

Serangan Trump tidak berhenti di situ. Dalam acara National Prayer Breakfast, yang berlangsung sesudah pidato, ia kembali menyerang Romney dan Pelosi. Uniknya, dalam acara yang didatangi oleh berbagai tokoh agama itu, Trump menyinggung unsur religius yang dipakai Romney dan Pelosi untuk mendukung upaya pemakzulannya.

"Saya tidak menyukai orang yang menggunakan keyakinannya sebagai justifikasi untuk melakukan apa yang mereka tahu jelas-jelas salah. Atau orang yang berkata 'aku mendoakanmu' yang jelas jelas tidak melakukannya," ujar Trump.

Nada Trump kontras dengan pidato mantan Presiden AS Bill Clinton yang juga hampir dimakzulkan karena skandal hubungan haramnya dengan pegawai magang Gedung Putih, Monica Lewinsky. Alih-alih menyerang, Clinton menggunakan momen tersebut untuk meminta maaf. Clinton meminta rekonsiliasi.

"Sekarang, setelah Senat menyelesaikan tugasnya, saya ingin mengakhiri ini semua. Saya ingin mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh warga Amerika atas apa yang saya lakukan, atas kehebohan yang saya timbulkan, dan beban yang diberikan kepada anda serta anggota konggres," ujar Clinton di Rose Garden pada tanggal 12 Februari 1999.

Pelaksanaan pidato Clinton juga lebih 'sederhana'. Tidak sampai satu jam seperti Trump, pidatonya hanya 4 menit. Tidak ada iring-iringan lagu "Hail to The Chief", tidak ada tepuk tangan seperti Trump.

ISTMAN MP | WASHINGTON POST

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

16 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

10 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

20 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

21 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya