Usai Insiden Penusukan, Inggris Perketat Undang-undang Terorisme

Senin, 3 Februari 2020 16:47 WIB

Pesta Brexit, PM Boris Johnson meneguk anggur merah salah satu termahal di dunia dan memukul gong antik di Downing Street 10, kantornya pada Sabtu malam, 1 Februari 2020.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Inggris bersiap untuk memperketat aturan (undang-undang) terkait penanganan terpidana teroris usai insiden penusukan yang terjadi di London pekan lalu. Hal itu dipastikan oleh Perdana Menteri Inggris Boris johnson.

"Kami mempersiapkan perubahan fundamental pada aturan terkait penanganan terpidana teroris," ujar Johnson sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 3 Februari 2020.

Pada Ahad kemarin, seorang pria bernama Sudesh Amman (20), tewas ditembak polisi usai menusuk dua warga sipil di kawasan Streatham, London Selatan, Inggris. Ketika beraksi, Amman menggunakan rompi yang menyerupai perangkat bom bunuh diri sehingga polisi mengambil tindakan ekstrim saat ia menolak kooperatif.

Belakangan, terungkap bahwa Amman adalah mantan terpidana terorisme. Di tahun 2018, ia ditangkap karena menyimpan dan mendistribusikan materi-materi terkait ideologi ekstrimisme. Ia dipidana tiga tahun penjara, namun bebas bersyarat usai menjalani masa hukuman selama kurang lebih 14 bulan.

Ketika beraksi di Streatham, Amman baru beberapa hari bebas bersyarakt dari penjara. Gerak-geriknya selalu diawasi polisi yang menyamar sebagai penduduk sipil. Belum diketahui apa penyebab aksinya bisa lolos dari pengawasan. Meski begitu, hal itu memicu pemerintah untuk mengkaji kembali aturan penanganan terpidana terorisme.

Johnson berjanji, aturan yang baru nanti akan lebih kuat di banyak sisi. Hal itu mulai dari masa tahanan yang lebih panjang hingga dukungan anggaran yang lebih besar untuk kepolisian. Harapan ia, aturan baru bisa segera dirampungkan dalam waktu dekat.

"Kami bergerak cepat untuk mengesahkan aturan baru yang akan memperkuat berbagai hal terkait penindakan aksi terorisme," ujar Johnson.

Hal senada disampaikan Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel. Ia berkata, aturan yang baru akan memastikan napi terorisme tidak bebas dengan mudahnya dari penjara. Dengan begitu, kejadian serupa peristiwa Ahad tidak terulang lagi. "Memang sudah seharusnya mereka terus berada di balik jeruji besi," ujar Patel.

Secara terpisah, Metropolitan Counter Terrorism Command menyatakan bahwa Amman memang memiliki tingkah laku mencurigakan sejak bebas dari penjara. Selain dirinya memegang teguh pandangan ekstrimisme, Amman juga disebut kerap berbicara tentang hal itu.


REUTERS | CNN | ISTMAN MP

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

1 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

2 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

3 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

3 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

6 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

7 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

7 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya