Virus Corona Wuhan, Amerika Larang Warganya ke Provinsi Hubei

Selasa, 28 Januari 2020 11:30 WIB

Penumpang tiba di bandara O'Hare Chicago dengan mengenakan masker guna menghindar atas penyebaran virus Corona di Chicago, Illinois, AS, 24 Januari 2020. REUTERS/Kamil Krzaczynski

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Luar Negeri AS menaikkan imbauan perjalanan ke Cina menjadi Level 3 setelah virus Corona Wuhan sampai ke Amerika.

"Mempertimbangkan kembali perjalanan ke Cina karena coronavirus baru yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Cina. Beberapa daerah mengalami peningkatan risiko. Sebuah virus baru bernama coronavirus baru menyebabkan wabah penyakit pernapasan yang dimulai di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Wabah ini dimulai pada awal Desember 2019 dan terus berkembang. Pejabat kesehatan Cina telah melaporkan ribuan kasus di seluruh Cina," tulis imbauan perjalanan Departemen Luar Negeri AS dikutip dari CNN, 28 Januari 2020.

"Meskipun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) belum mengeluarkan peringatan level 3 untuk seluruh Cina, pemerintah Cina memberlakukan karantina dan membatasi perjalanan ke seluruh negeri," lanjut imbauan Deplu AS.

Pekan lalu, Deplu AS memperingatkan wisatawan agar tidak bepergian ke Provinsi Hubei, dan meningkatkan peringatan untuk wilayah spesifik itu ke Tingkat 4 atau dilarang berpergian ke Wuhan.

Menurut Reuters, jumlah korban jiwa telah mencapai setidaknya 81 di Cina, dengan banyak dari kematian itu berasal dari orang tua yang sudah memiliki kondisi tertentu sebelumnya.

Advertising
Advertising

Aktivitas petugas medis saat menangani pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, Cina, 25 Januari 2020. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via REUTERS

Para ahli mengatakan jumlah infeksi sebenarnya bisa jauh lebih tinggi daripada beberapa ribu yang telah dilaporkan, menurut professor dari Imperial College Neil Ferguson di London mengatakan kepada Guardian, dikutip dari The Independent. Menurut perkiraan terbaiknya, ada sekitar 100.000 orang yang terinfeksi.

Angka lain yang diperkirakan oleh University of Hong Kong menunjukkan wabah telah menginfeksi sekitar 43.000 orang, dikutip dari South China Morning Post.

Pejabat kesehatan AS telah memperingatkan anggota parlemen Amerika bahwa mereka jauh dari situasi di bawah kendali Amerika. Peringatan itu datang ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah mengatakan bahwa ada potensi hingga 110 kasus virus di 22 negara bagian AS.

"Kita harus khawatir tentang potensi epidemi ini," kata Senator Richard Blumenthal, seorang Demokrat, setelah rapat dengan para pejabat kesehatan pekan lalu.

Sejauh ini, hanya lima kasus yang telah dikonfirmasi di AS. Kanada melaporkan pasien pertamanya pada Senin, dan mengatakan bahwa 19 kasus sedang diselidiki di Ontario.

Departemen Luar Negeri AS sedang mengatur penerbangan untuk staf diplomatik dan warga AS untuk meninggalkan Wuhan dan kembali ke California.

GALUH KURNIA RAMADHANI | CNN | THE INDEPENDENT | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

11 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

16 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

16 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

26 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

26 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya