Gubernur Dikritik karena Salah Paparkan Data soal Virus Corona

Senin, 27 Januari 2020 12:30 WIB

Pekerja memeriksa suhu penumpang yang tiba di Stasiun Xianning Utara pada malam perayaan Tahun Baru Imlek China, di Xianning, kota yang berbatasan dengan Wuhan di provinsi Hubei, Cina 24 Januari 2020. REUTERS/Martin Pollard

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter, jurnalis, dan pengguna media sosial mengkritik pejabat Cina setelah menggelar konferensi pers terkait virus Corona pada Ahad kemarin.

Beberapa mengecam gubernur Hubei, yang harus mengoreksi dirinya dua kali selama konferensi pers mengenai jumlah masker wajah yang diproduksi di provinsi tersebut.

"Output tahunan masker wajah adalah 10,8 miliar," kata Wang Xiaodong pada konferensi pers hari Minggu, dikutip dari Reuters, 27 Januari 2020.

Wang kemudian mengkoreksi bahwa jumlah masker sebarnya hanya 1,8 miliar. Namun, beberapa menit kemudian, Wang mengakui bahwa jumlah masker hanya 1,8 juta.

Berita konferensi pers tersebut menjadi tren di Weibo, media sosial Cina serupa Twitter. "Jika dia bisa mengacaukan data beberapa kali, tidak heran penyakitnya telah menyebar begitu parah," kata seorang pengguna Weibo.

Advertising
Advertising

"Ini adalah level gubernur provinsi? Beberapa kalimat permintaan maaf dan dia harus melihat catatannya lima kali," kata pengguna lain.

"Dia pikir satu kalimat permintaan maaf akan cukup untuk menyelesaikan masalah? Mari kita tunggu keputusan orang-orang di negara ini."

Petugas medis berpose di tengah kesibukan menangani pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, Cina, 25 Januari 2020. Di tengah berbagai aktivitas, para petugas menyempatkan diri untuk sekedar berfoto bersama demi mengurangi kejenuhan. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via REUTERS

Sementara kritik terhadap wali kota Wuhan dan pejabat setempat telah meluas dalam beberapa hari terakhir di situs media sosial seperti Weibo, meskipun wadah media sosial di Cina biasanya menghapus konten sensitif tersebut.

Seorang jurnalis senior di sebuah surat kabar Hubei yang dikelola oleh Partai Komunis Cina yang berkuasa menulis di Weibo pada hari Jumat bahwa harus ada pergantian kepemimpinan segera di Wuhan.

Beberapa jam setelah unggahan jurnalis diterbitkan, Hubei Daily meminta maaf kepada pemerintah kota dan para pemimpin karena membuat publisitas negatif, menurut South China Morning Post.

Pengguna juga berbagi gambar di Wechat, yang menunjukkan pejabat keliru memakai masker bedah mereka.

Seorang pejabat terlihat mengenakan masker yang tidak menutupi hidungnya, sementara di gambar lain wali kota Wuhan terlihat terbalik memasang maskernya.

Dan beberapa pengguna media sosial terkejut bahwa mereka diizinkan untuk mengkritik pejabat tingkat tinggi di depan umum.

"Ini adalah pertama kalinya saya mengkritik pejabat senior seperti itu, tetapi saya tidak perlu khawatir akun saya ditutup, atau masuk daftar hitam," kata seorang pengguna Weibo.

Kritik atau skeptisisme adalah hal jarang di Cina mengingat konten internet dikendalikan dengan ketat di bawah kebijakan sensor media.

Bukan hanya warga dan jurnalis, para dokter di Wuhan termasuk di antara mereka yang menyerukan agar pejabat kesehatan dimintai pertanggungjawaban.

Dalam surat publik kepada otoritas kesehatan tinggi Cina, Komisi Kesehatan Nasional, seorang dokter yang mengaku berasal dari rumah sakit ternama di Wuhan menyalahkan lambatnya respons pejabat kesehatan setempat terhadap virus Corona.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

9 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

11 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

16 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya