Survei: Warga Dunia Yakin Kapitalisme Lebih Buruk Saat ini

Selasa, 21 Januari 2020 08:30 WIB

Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, berlangsung 22 -- 25 Januari dan dihadiri berbagai tokoh ekonomi, politik, teknologi, dan budaya dari berbagai negara. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas orang di seluruh dunia percaya bahwa kapitalisme dalam bentuknya saat ini lebih berbahaya daripada menghasilkan kebaikan, menurut sebuah survei ditemukan menjelang pertemuan para pemimpin bisnis dan politik Davos minggu ini.

Tahun ini adalah pertama kalinya "Edelman Trust Barometer", yang selama dua dekade telah mensurvei puluhan ribu orang atas kepercayaan mereka pada lembaga-lembaga inti, berusaha memahami bagaimana kapitalisme dilihat oleh masyarakat dunia.

Dikutip dari Reuters, 20 Januari 2020, para penulis studi mengatakan bahwa survei sebelumnya yang menunjukkan meningkatnya ketidaksetaraan mendorong mereka untuk bertanya, apakah warga sekarang mulai memiliki keraguan yang lebih mendasar tentang demokrasi Barat yang berbasis kapitalis.

"Jawabannya adalah ya," David Bersoff, peneliti utama pada studi yang dibuat oleh perusahaan komunikasi A.E. Edelman.

"Orang-orang mempertanyakan pada tingkat itu apakah apa yang kita miliki hari ini, dan dunia yang kita tinggali saat ini, dioptimalkan karena mereka memiliki masa depan yang baik."

Advertising
Advertising

Puluhan pengunjuk rasa membawa banner dan poster saat melakukan aksi protes melawan KTT G7 di Munchen, Jerman. 4 Juni 2015. Para pemimpin G7 direncakan akan bertemu pada 7-8 Juni. Sean Gallup/Getty Images

Jajak pendapat itu menghubungi lebih dari 34.000 orang di 28 negara, dari negara-negara demokrasi liberal Barat seperti Amerika Serikat dan Prancis hingga mereka yang didasarkan pada model yang berbeda seperti Cina dan Rusia, dengan 56% setuju bahwa "kapitalisme seperti yang ada saat ini lebih berbahaya daripada membawa kebaikan di dunia".

Survei ini diluncurkan pada tahun 2000 untuk mengeksplorasi teori-teori ilmuwan politik Francis Fukuyama, yang setelah keruntuhan komunisme menyatakan bahwa demokrasi kapitalis liberal telah menyingkirkan ideologi saingan dan karenanya mewakili "akhir sejarah".

Kesimpulan itu telah ditentang oleh para kritikus yang menunjukkan segala sesuatu mulai dari meningkatnya pengaruh Cina hingga penyebaran pemimpin otokratis, proteksionisme perdagangan, dan ketidaksetaraan yang memburuk setelah krisis keuangan global 2007/08.

Survei Edelman Trust Barometer juga dikeluarkan bersamaan dengan laporan Oxfam International yang mengungkap betapa parahnya kesenjangan antara si kaya dan si miskin saat ini.

Laporan "Time to Care" Oxfam International menyebut ada 2.153 orang kaya di dunia yang mengontrol jumlah uang melebihi uang yang dimiliki 4,6 miliar orang paling miskin pada 2019, dikutip dari CNN.

Sementara fakta lain mengungkapkan bahwa 22 pria di dunia memiliki kekayaan akumulasi lebih banyak dibanding kekayaan akumulasi 326 juta perempuan di Afrika, dan upah yang tidak dibayar kepada perempuan berusia 15 tahun ke atas adalah US$ 10,8 triliun (Rp 147 ribu) per tahun. Ditambah jumlah miliarder telah berlipat ganda selama dekade terakhir.

"Penting bagi kita untuk menggarisbawahi bahwa mesin ekonomi tersembunyi yang kita lihat adalah pekerjaan perawatan perempuan yang tidak dibayar. Dan itu perlu diubah," kata Amitabh Behar, CEO Oxfam India, dikutip dari Reuters.

Behar mengatakan bahwa untuk memperbaiki hal ini, pemerintah harus memastikan di atas segalanya bahwa orang kaya membayar pajak mereka, yang kemudian harus digunakan untuk membayar fasilitas seperti air bersih, perawatan kesehatan, dan sekolah yang lebih berkualitas.

Behar juga merujuk pada protes yang terjadi di 30 negara di seluruh dunia. Menurutnya, orang-orang yang turun ke jalan meneriakkan slogan yang sama, yakni menentang ketidaksetaraan dan kesenjangan antara si kaya dan miskin.

Berita terkait

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

13 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

8 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

10 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

10 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

14 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya

Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

35 hari lalu

Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup

Baca Selengkapnya