Presiden Donald Trump Membantah Dakwaan Pemakzulan Dirinya.

Senin, 20 Januari 2020 14:09 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah isi dakwaan pemakzulan dirinya yang akan dibacakan di Senat pada hari Selasa esok, 21 Januari 2020. Dalam dokumen tersebut, Trump dinyatakan telah menyalahgunakan jabatannya untuk memata-matai rival dari Partai Demokrat, Joe Biden.

"(Dokumen) itu adalah sebuah upaya yang tidak masuk akal dan melanggar hukum demi menyangkal hasil Pemilu AS 2016 dan mempengaruhi Pemilu AS 2020 yang akan berlangsung beberapa bulan lagi," ujar tim hukum Trump dalam dokumen sepanjang 6 halaman sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 20 Januari 2020.

Upaya anggota parlemen AS dari Demokrat untuk menjungkirkan Trump berawal dari penemuan upaya Trump membujuk Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, untuk memata-matai Joe Biden serta anaknya, Hunter Biden. Upaya Trump tersebut terjadi tahun lalu dan melibatkan pengacara Trump, Rudy Giuliani, yang mengontak pemerintahan Ukraina.

Belakangan, penemuan itu berkembang lebih besar. Trump tidak hanya berupaya memata-mati Biden, tetapi juga menahan dana bantuan yang disiapkan konggres untuk Ukraina. Trump diketahui menahan dana senilai 391 juta Dollar AS (Rp5,3 triliun) untuk menekan Ukraina agar membantunya memata-matai Biden demi unggul di Pemilu 2020.

Dalam sidang di Senat AS esok, dakwaan Trump yang tebalnya 111 akan dikaji untuk menentukan apakah Trump layak dimakzulkan atau tidak. Anggota Parlemen AS, dalam keterangan persnya, mengatakan bahwa Senat AS harus berani memakzulkan Trump.

"Senat harus berani menghukum dan melengserkan Trump untuk menghindari kerusakan yang lebih parah terhadap nilai-nilai demokrasi dan keamanan Amerika," ujar Parlemen AS dari Demokrat yang pertama kalinya meminta Senat untuk berani menjungkirkan Trump.

Sidang di Senat esok diprediksi berbagai analis akan sulit berujung pada pemakzulan Trump. Hal itu dikarenakan keanggotaan Senat didominasi oleh Republikan yang mayoritas adalah pendukung Trump. Dan, sejauh ini, belum ada tanda-tanda mereka akan mendukung upaya menjatuhkan Trump. Untuk bisa menjatuhkan Trump, dua pertiga senat harus mendukung pengajuan yang ada.

REUTERS

Berita terkait

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

4 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

7 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

8 hari lalu

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

14 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

20 hari lalu

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

Senat dari Partai Demokrat telah meloloskan proposal pendanaan untuk Ukraina, namun politikus Partai Republik yang belum mau meloloskan.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

25 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

27 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

30 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

30 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya