Pemimpin Garda Revolusi Iran Menyesal Tembak Pesawat Ukraina
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 13 Januari 2020 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Korps Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami mengatakan dirinya menyesal pasukannya telah menembak jatuh pesawat Ukraina di tengah ketegangan Amerika Serikat dan Iran.
"Saya berharap saya berada di dalam pesawat itu, jatuh dan terbakar bersama dengan orang-orang terkasih daripada menyaksikan insiden tragis ini," ungkapnya di depan parlemen Iran, dikutip dari televisi Hizbullah, Al-Manar TV, 13 Januari 2020.
"Saya bersumpah pada kehidupan anak-anak saya bahwa kami di IRGC (Garda Revolusi Iran) tidak memiliki keinginan lain selain hancur demi keamanan, kesejahteraan dan kedamaian rakyat kami," katanya.
"Setelah pembunuhan dan kemartiran komandan kita yang tercinta (Jenderal Qassem Soleimani) dan rekan-rekannya oleh pasukan AS di Irak, kami mendapati diri kami berada dalam suasana psikologis perang yang tidak diketahui dengan Amerika Serikat," kata Mayor Jenderal Salami.
Sementara Parlemen Iran bersikeras bahwa tindakan Garda Revolusi Iran yang menjatuhkan pesawat Ukraina di luar Teheran adalah kesalahan korps, namun mereka tidak akan membiarkan "musuh" untuk mengeksploitasi insiden ini, menurut laporan Radio Farda.
Pernyataan itu, yang ditandatangani oleh 186 anggota parlemen dan dibacakan di Parlemen Iran pada hari Minggu, telah memuji IRGC sepenuhnya ketika pidato komandan tinggi IRGC Hossein Salami selama sesi tertutup.
Parlemen Iran juga berterima kasih Garda Revolusi Iran bertanggung jawab atas penembakan pesawat Ukraina.
Pesawat Ukraine International Airlines Boeing 737-800, dalam perjalanannya ke Kiev dan lanjut menuju Toronto, ditembak jatuh secara tidak sengaja pada 8 Januari, beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal di dua pangkalan militer AS di Irak. Seluruh 176 penumpang beserta awaknya tewas, dan 147 di antaranya adalah warga Iran.
Otoritas Iran sempat menyangkal pesawat jatuh karena ditembak. Mereka mengklaim ada kesalahan teknis sebelum pesawat jatuh.
Namun, setelah dugaan dan bukti video serta serpihan rudal ditemukan, Iran secara resmi mengakui tak sengaja menembak jatuh pesawat pada Sabtu.
Permintaan maaf pemerintah tak membendung kemarahan warga Iran yang memprotes penembakan dan mempertanyakan kenapa pemerintah menutupi fakta.
Para kritikus mengatakan bahwa jika Iran sedang siaga terhadap serangan balasan militer AS, mengapa Iran tidak menangguhkan penerbangan sipil. Garda Revolusi Iran mengklaim mereka tidak bertanggung jawab atas penutupan wilayah udara Iran, dan Jenderal Hossein Salami rupanya mengulangi argumen itu selama kemunculannya di parlemen, menurut seorang anggota Parlemen Iran.