TEMPO.CO, Jakarta - Dunia internasional merasa terkejut dan marah atas insiden salah tembak rudal militer Iran ke pesawat milik maskapai Ukraine International Airlines, yang menewaskan 176 orang penumpang dan kru pesawat.
Sejumlah kalangan mendesak pemerintah Iran untuk menghukum pelaku dan memberikan kompensasi kepada keluarga para korban.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, menyebut kesalahan penembakan rudal oleh militer Iran itu sebagai fatal.
“Republik Islam Iran sangat menyesalkan kesalahan fatal ini,” kata Rouhani lewat Twitter seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 11 Januari 2020. Dia menjanjikan pelaku akan dikenai hukuman.
Insiden ini terjadi pada Rabu pekan ini beberapa jam setelah militer Iran menembakkan rudal ke dua pangkalan militer AS di Irak.
Militer Iran melakukan itu sebagai balasan atas pembunuhan komandan pasukan Al Quds, Jenderal Qassem Soleimani, oleh militer AS atas perintah Presiden Donald Trump.
Berikut sejumlah pernyataan dari berbagai tokoh dunia soal insiden penembakan ini:
- Justin Trudeau
“Apa yang diakui Iran sebagai hal sangat serius. Insiden penembakan pesawat terbang sipil adalah hal mengerikan. Pemerintah Iran harus bertanggung jawab penuh,” kata Justin Trudeau, PM Kanada. Ada 57 orang penumpang berkewarganegaraan Kanada di pesawat asal Ukraina itu.
Trudeau mengatakan Rouhani telah berkomitmen berkolaborasi dalam investigasi tertembaknya pesawat itu, bekerja untuk mendeeskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah, dan melanjutkan dialog.
- Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan telah setuju dengan Rouhani untuk memulai kerja sama membuka isi kota hitam pesawat.
“Zelenskiy juga mendesak mitra internasional Ukraina agar bersatu dan terus melanjutkan investigasi hingga selesai,” begitu dilansir Reuters.
- Dominic Raab
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, memprotes penahanan dubes negaranya di Teheran oleh otoritas Iran meskin hanya berlangsung sebentar. Media Tasnim melansir dubes Inggris ditahan selama beberapa jam di depan kampus Amir Kabir University karena dianggap ikut berdemonstrasi bersama demonstran anti pemerintah.
“Penahanan dubes kami di Teheran tanpa dasar merupakan pelanggaran hukum internasional,” kata Dominic Raab, menlu Inggris.
- Mehdi Karroubi
Tokoh oposisi Green Movement atau Gerakan Hijau Iran, Mehdi Karroubi, meminta pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, untuk turun terkait penanganan insiden tertembaknya pesawat Ukraine International Airlines ini.
Ratusan orang berdemonstrasi di depan Amir Kabir University, Teheran, Iran, mendesak agar Khamenei mengundurkan diri. “Panglima tertinggi mundur, mundur,” teriak masa, yang terekam video namun belum bisa diverifikasi kebenarannya oleh Reuters.