DPR AS Sahkan Resolusi Batasi Wewenang Perang Trump Terhadap Iran

Jumat, 10 Januari 2020 17:00 WIB

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan tentang serangan rudal Iran terhadap pasukan pimpinan AS di Irak, di Foyer Besar di Gedung Putih di Washington, AS, 8 Januari 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - DPR AS mengesahkan resolusi kekuatan perang untuk membatasi wewenang Presiden Donald Trump mengambil keputusan militer terhadap Iran, ketika krisis pasca-kematian Jenderal Qassem Soleimani menimbulkan konflik lebih luas di Timur Tengah.

Resolusi Kekuatan Perang atau War Powers Resolution disahkan dengan 224 banding 194 suara, dengan mayoritas Demokrat mendukung resolusi dan hampir semua Partai Republik menentang. Resolusi itu memerintahkan penghentian wewenang perang Trump untuk menggunakan angkatan bersenjata AS melawan Iran tanpa persetujuan Kongres, dikutip dari Reuters, 10 Januari 2020.

Resolusi itu sekarang masuk ke Senat, yang dikendalikan oleh Partai Republik Trump.

Pemungutan suara dilakukan hanya beberapa jam setelah Trump mengatakan bahwa komandan militer Iran Qassem Soleimani terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS di Irak minggu lalu lalu karena ia telah berencana untuk meledakkan kedutaan AS.

Kemudian, pada kampanye di Toledo, Ohio, Trump mengatakan pemimpin pasukan elit Iran Qud telah merencanakan serangan terhadap kedutaan besar AS.

Advertising
Advertising

"Soleimani secara aktif merencanakan serangan baru dan dia melihat dengan sangat serius kedutaan kami dan bukan hanya kedutaan besar di Baghdad, tetapi kami menghentikannya dan kami menghentikannya dengan cepat dan kami menghentikannya dengan cara yang dingin," kata Trump.

Seorang perempuan memegang foto almarhum Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, ketika merayakan serangan meluncurkan rudal Iran ke pasukan pimpinan AS di Irak, di Teheran, Iran, 8 Januari 2020. Situs reuters.com mewartakan Tehran menembakkan lebih dari selusin rudal balistik dari wilayah territorial Iran ke setidaknya dua pangkalan militer koalisi pimpinan Amerika Serikat yang ada di Irak. Nazanin Tabatabaee/WANA

Seorang juru bicara Gedung Putih menyebut resolusi kekuatan perang yang disahkan DPR itu konyol dan bermotif politik. "Langkah itu dapat merusak kemampuan Amerika Serikat untuk melindungi warga Amerika yang Iran terus berusaha untuk mencelakakannya," kata sebuah pernyataan pemerintahan.

Tetapi jika resolusi ini disahkan oleh Senat, maka tidak memerlukan tanda tangan Trump untuk diberlakukan.

Menurut New York Times, tekanan resolusi kekuatan perang ini sendiri sebagian besar simbolis, tanpa kekuatan hukum dan tidak mungkin untuk mengikat tangan Trump bahkan jika Senat mendukungnya. Senat secara terpisah dapat bergerak cepat minggu depan untuk mengambil resolusi serupa yang disponsori oleh Senator Tim Kaine, Demokrat dari Virginia.

Tapi perdebatan yang dibawa ke lantai DPR adalah yang terbaru di mana anggota parlemen, mengutip kewajiban mereka sebagai cabang pemerintah yang setara, menyuarakan skeptisisme mendalam tentang konflik militer yang berpotensi menghancurkan. Ini menggemakan perselisihan yang membakar tentang keterlibatan Amerika Serikat di Vietnam dan menjelang perang Irak, ketika Kongres, yang saat ini meragukan intelijen yang disebut sebagai alasan aksi militer, memperebutkan wewenang perang presiden.

Pada Kamis pagi Trump mengecam Ketua DPR Nancy Pelosi dan mendesak Partai Republik di Twitter untuk menolak "Resolusi Kekuatan Perang Gila Nancy Pelosi."

Partai Republik menyebut Resolusi Kekuatan Perang dengan memberanikan musuh-musuh Amerika, dan menyebut aksi Demokrat mempertanyakan otorisasi presiden untuk menghadapi Iran secara militer berbahaya dan tidak patriotik.

Resolusi yang disahkan pada hari Kamis tidak akan membatasi kemampuan konstitusional Trump untuk memobilisasi pasukan untuk bertindak dalam menghadapi ancaman yang akan segera terjadi. Pejabat pemerintahan Trump bersikeras bahwa presiden menyetujui serangan yang menewaskan Jenderal Soleimani untuk berjaga-jaga terhadap serangan yang mengancam. Mereka juga berargumen bahwa serangan Trump terhadap Qassem Soleimani dilindungi oleh otorisasi wewenang militer yang disahkan oleh Kongres pada tahun 2002 untuk menyetujui invasi ke Irak.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

4 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

6 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

8 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya