Kedutaan Dikepung Militan, Amerika Serikat Kirim 750 Pasukan

Rabu, 1 Januari 2020 16:00 WIB

Amerika Serikat mengirimkan pasukan khusus setelah kantor Kedutaan Besarnya di Irak dikepung militan. Sumber: Reuters / US Army/Sgt. Jesse D. Leger/rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 750 pasukan khusus brigade 82 dari Angkatan Darat Amerika Serikat disiagakan ke Kuwait setelah Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad, Irak, diserbu dan hampir direbut oleh militan bersenjata di Irak. Washington kemungkinan akan mengirimkan pasukan dalam jumlah yang lebih besar.

Dikutip dari rt.com, pasukan khusus itu diperintahkan bergerak pada Selasa sore, 31 Desember 2019. Laporan Fox News menyebut Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengkonfirmasi keputusan yang diambil tersebut.

“Amerika Serikat akan melindungi masyarakatnya dan kepentingan negara dibelahan dunia mana pun,” kata Esper.

Sebanyak 750 pasukan brigade 82 sudah diberangkatkan dari Fort Bragg, North Carolina. Pasukan khusus tanggap darurat atau IRF yang terdiri dari sekitar 4 ribu pasukan brigade 82 diharapkan bisa memenuhi kebutuhan kesiagaan pasukan selama 96 jam jika diperlukan.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Selasa, 31 Desember 2019, ratusan militan Hizbullah Kataib di Irak melakukan penyerangan ke kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad, Irak. Sambil menyerang, mereka meneriakkan kalimat ‘Kematian menuju Amerika‘. Mereka juga membakar sebuah pintu masuk pemeriksaan di kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad.

Tindak penyerangan itu sebagai bentuk protes terhadap serangan udara Amerika Serikat yang menewaskan 25 anggota militan itu pada akhir pekan lalu. Amerika Serikat menyebut serangan itu adalah serangan balasan atas tembakan sebuah roket ke pangkalan milier Amerika Serikat di Kirkuk yang menewaskan satu orang kontraktor.

Militan Hizbullah Kataib di Irak itu akhirnya menarik diri dari kantor Kedutaan Amerika Serikat setelah sebuah tim khusus yang terdiri dari 100 pasukan marinir Amerika Serikat dan beberapa helikopter dari negara itu, dikerahkan ke kantor Kedutaan Besar yang terkepung. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyalahkan Iran atas serangan ini dan mengancam bahwa Tehran harus membayar atas segala kerusakan yang ditimbulkan ini.

Berita terkait

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

19 jam lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

4 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

5 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

12 hari lalu

Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

Pilot cadangan AU Israel yang turut menjatuhkan ratusan drone dan rudal Iran ke Israel menyebut sebagai misi paling rumit

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

12 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

12 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

12 hari lalu

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

Lima orang pelapor khusus PBB menilai Iran dan Israel sama-sama melanggar hukum internasional dalam serangan berbalas baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Mantan Perdana Menteri Ehud Olmert Minta Israel Jangan Balas Serangan Iran

13 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Ehud Olmert Minta Israel Jangan Balas Serangan Iran

Ehud Olmert mendesak Tel Aviv agar menahan diri karena serangan Iran ke Israel bisa mengarah ke naiknya ketegangan di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Diduga Ikut Menangkis Rudal Iran ke Israel

13 hari lalu

Arab Saudi Diduga Ikut Menangkis Rudal Iran ke Israel

Sumber di Kerajaan Arab Saudi menyebut Riyadh ikut menangkis sejumlah rudal dan drone yang ditembakkan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya