Kedubes AS di Irak Didemo, Trump Ancam Iran Jika Ada Korban Tewas

Rabu, 1 Januari 2020 09:30 WIB

Milisi Hashd al-Shaabi (pasukan paramiliter) mencoba memasuki Kedutaan Besar AS selama protes mengutuk serangan udara di pangkalan mereka, di Baghdad, Iralk, 31 Desember 2019. [Thaier Al-sudani / Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa bahwa Iran mesti bertanggung jawab jika ada korban tewas selama demonstrasi di Kedubes AS di Irak.

"Iran akan bertanggung jawab penuh atas nyawa yang hilang, atau kerusakan yang terjadi, di salah satu fasilitas kami. Mereka akan membayar HARGA yang sangat BESAR! Ini bukan Peringatan, ini adalah Ancaman," tulis Trump di Twitter beberapa jam setelah pengunjuk rasa marah tentang serangan udara AS di Irak, seperti dikutip dari Reuters, 1 Januari 2020. Massa melemparkan batu dan membakar pos keamanan di Kedutaan Besar AS di Baghdad.

"Kedutaan Besar AS di Irak berjam-jam AMAN! Banyak Warfighter besar kita, bersama dengan peralatan militer paling mematikan di dunia, langsung dikerahkan ke lokasi," kata Trump.

Para demonstran masuk ke kompleks kedutaan besar Amerika Serikat di Baghdad yang dijaga ketat pada hari Selasa. Mereka memprotes serangan udara Amerika yang menewaskan 24 anggota milisi yang didukung Iran pada akhir pekan.

Seorang pengunjuk rasa memegang batu untuk memecahkan kaca jendela gedung penjaga keamanan Kedubes AS, ketika orang berkumpul untuk mengutuk serangan udara di pangkalan milik Hashd al-Shaabi (pasukan paramiliter), di Baghdad, 31 Desember 2019.[Thaier Al-sudani / Reuters]

Advertising
Advertising

Menurut laporan New York Times, penyerang tidak memasuki gedung utama kedutaan. Mereka mengundurkan diri dari gedung utama, bergabung dengan ribuan demonstran dan milisi di luar dengan meneriakkan "Kematian bagi Amerika," sambil melempar batu, mencoret dinding dengan grafiti dan menuntut Amerika Serikat menarik pasukannya dari Irak.

Massa bersumpah untuk berkemah di luar kompleks kedutaan terbesar di dunia. Sekitar 750 tentara Amerika tambahan akan dikerahkan ke wilayah itu segera, kata Menteri Pertahanan Mark pada Selasa malam. "Pengerahan ini adalah tindakan yang tepat dan tindakan pencegahan yang diambil sebagai tanggapan terhadap peningkatan tingkat ancaman terhadap personel dan fasilitas AS," katanya. Pasukan kemungkinan akan dikerahkan ke Kuwait.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Abdul Mahdi dan Presiden Barham Salih dalam panggilan terpisah, dan "menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan melindungi dan membela rakyatnya," menurut transkrip telepon dari Departemen Luar Negeri. Para pemimpin Irak meyakinkan Pompeo bahwa mereka mengambil tanggung jawab serius untuk melindungi para pejabat dan properti Amerika.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa personel Amerika selamat dan tidak ada rencana untuk mengevakuasi kedutaan. Duta Besar AS untuk Irak, Matt Tueller, sedang bepergian dan tidak berada di kedutaan ketika didemo pada hari Selasa.

Serangan udara Amerika pada hari Minggu telah menyebabkan krisis politik paling serius dalam beberapa tahun terakhir bagi Amerika Serikat di Irak, memicu anti-Amerikanisme dan memberikan keuntungan kepada Iran dalam persaingan mendapatkan pengaruh di Irak.

Serangan udara tersebut menargetkan seorang milisi Irak yang didukung Iran, Kataib Hezbollah, yang dituduh AS melakukan serangan rudal ke pangkalan militer Irak yang menewaskan seorang kontraktor Amerika dan melukai anggota militer Amerika dan Irak, tetapi juru bicara milisi membantah terlibat dalam serangan itu.

Berita terkait

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia menutup Piala Asia U-23 2024 dengan menempati posisi keempat. Berikut beberapa fakta menarik Indoneisa Vs Irak.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

1 hari lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

Setelah mengalahkan Timnas Indonesia, pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil menilai bahwa timnya layak melaju ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

2 hari lalu

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

Kapten Timnas U-23 Irak Muntadher Mohammed ingin menebus kekalahan dari Jepang dan mengamankan tiket Olimpiade saat menghadapi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

2 hari lalu

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

Duel Irak vs Indonesia dalam perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya