Taj Mahal Sepi Turis Pasca Demonstrasi Anti Pemerintah India

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Senin, 30 Desember 2019 15:01 WIB

Taj Mahal. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Mumbai – Industri pariwisata India termasuk destinasi Taj Mahal terkena dampak dari gelombang unjuk rasa anti pemerintah, yang menolak pengesahan RUU Kewarganegaraan.

Setidaknya tujuh negara menerbitkan peringatan perjalanan atau travel warning kepada warganya yang akan berkunjung ke India.

Sedikitnya 25 orang tewas dalam bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa, yang terus melanjutkan aksi demonstrasi menolak undang-undang itu.

Pejabat memperkirakan ada sekitar 200 ribu turis domestik dan internasional yang membatalkan rencana kunjungan ke Taj Mahal, yang merupakan salah satu destinasi turis paling terkenal dunia, dalam dua pekan terakhir.

“Ada penurunan 60 persen kunjungan pada Desember ini dibanding tahun lalu,” kata Dinesh Kumar, seorang inspektur polisi yang mengawasi resor wisata Taj Mahal seperti dilansir Channel News Asia pada Ahad, 29 Desember 2019.

Advertising
Advertising

Menurut dia, sejumlah turis menelpon kantor polisi menanyakan kondisi keamanan di lapangan.

“Turis India dan asing menelpon kantor kami menanyakan keamanan. Kami beri jaminan keamanan. Tapi banyak yang masih memutuskan untuk tidak datang,” kata dia.

Monumen kolosal peninggalan abad 17 itu terletak di Uttar Pradesh, yang menjadi lokasi unjuk rasa besar menolak UU Kewarganegaraan dan banyak korban jiwa jatuh.

Salah satu kelompok turis asal Eropa yang sedang melakukan perjalanan di India berencana memperpendek masa liburan yang awalnya 20 hari.

“Kami ini pensiunan sehingga liburan ini harus terasa relaks dan lambat,” kata Dave Millikin, yang merupakan pensiunan bankir tinggal di pinggir Kota London, Inggris.

Taj Mahal, yang terletak di Kota Agra, menarik minat 6.5 juta turis setiap tahun. Ini mendatangkan pemasukan sekitar 14 juta dolar atau sekitar Rp194 miliar sebagai uang masuk atau entry fee.

Manajer sejumlah hotel mewah di sekitar Taj Mahal mengatakan terjadi pembatalan dadakan oleh sejumlah tamu.

Terlebih, otoritas memblokir akses internet di Agra.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, berpose bersama istrinya Sophie Gregoire Trudeau, putri mereka Ella Grace dan putra Hadrien dan Xavier berpose di depan Taj Mahal di Agra, India, 18 Februari 2018. Justin Trudeau melakukan lawatan selama sepekan di India. REUTERS

“Pemblokiran Internet berdampak pada perjalanan dan pariwisata di Agra sekitar 50 – 60 persen,” kata Sandeep Arora, presiden Agra Tourism Development Foundation.

Times of India melansir sejumlah negara menerbitan peringatan perjalanan seperti AS, Inggris, Rusia, Israel, Singapura, Kanada dan Taiwan. Mereka meminta warganya tidak mengunjungi India atau berhati-hati saat di sana.

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

1 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

1 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

1 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

4 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

4 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

4 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

6 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

7 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

11 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya