Malam Natal Hong Kong Diwarnai Kericuhan, Mal dan MTR Jadi Target

Rabu, 25 Desember 2019 11:30 WIB

Polisi anti huru hara berjaga di salah satu mal Hong Kong selama Malam Natal, 24 Desember 2019.[Benjamin Yuen/United Social Press/Hong Kong Free Press]

TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong menandai Malam Natal dengan kerusuhan di jalan-jalan dan pemandangan kacau di pusat perbelanjaan, ketika demonstran anti-pemerintah bentrok dengan polisi, dan stasiun MTR terpaksa ditutup.

Kerusuhan terjadi di pusat perbelanjaan sibuk Tsim Sha Tsui dan Mong Kok pada Rabu, dengan kerumunan mengabaikan peringatan polisi dan gas air mata sambil menghitung mundur hingga tengah malam sebelum mengucapkan selamat Hari Natal, termasuk para polisi.

Namun setelahnya, para pengunjuk rasa kembali berdemo dengan melemparkan bom bensin ke kendaraan petugas yang mundur dari tempat kejadian. Sebagai tanggapan, polisi menembakkan gas air mata dan bola merica ke kerumunan.

Menurut laporan South China Morning Post, 25 Desember 2019, kepolisian mengatakan para pendemo radikal juga melemparkan bom bensin di kantor polisi di Tsim Sha Tsui sebelumnya.

Sementara itu, seorang juru bicara pemerintah mengecam pengunjuk rasa yang telah menghancurkan lampu lalu lintas dan memblokir jalan di kota.

Advertising
Advertising

Dikutip dari Hong Kong Free Press, ribuan demonstran berpakaian hitam, beberapa di antaranya mengenakan topi Santa dan tanduk rusa, turun ke jalan-jalan Tsim Sha Tsui, sebuah distrik wisata yang biasanya ramai.

Sementara itu, demonstrasi flashmob diadakan di beberapa mal di seluruh pusat keuangan, dengan para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.

Polisi anti huru hara di luar The Peninsula di Tsim Sha Tsui.[Benjamin Yuen/United Social Press/Hong Kong Free Press]

Banyak mal di Hong Kong telah menjadi tempat protes rutin ketika para pengunjuk rasa mencoba menyebabkan gangguan ekonomi atas tuntutan mereka.

Forum daring telah menyerukan demonstrasi selama periode Natal dan Tahun Baru yang menargetkan distrik perbelanjaan.

Di Mong Kok, di mana ribuan pengunjuk rasa memadati persimpangan Argyle Street dan Nathan Road, beberapa pendemo radikal mulai menyerang pintu keluar C stasiun MTR, sementara yang lain naik ke atapnya.

Dalam sebuah pernyataan pukul 10.50 malam, MTR Corporation mengatakan stasiun Mong Kok ditutup dan semua kereta akan berhenti. Lima menit kemudian, operator kereta juga mengumumkan bahwa stasiun Tsim Sha Tsui akan tutup.

Layanan kereta bawah tanah di seluruh kota beroperasi semalam penuh, seperti yang biasa dilakukan pada Malam Natal.

Secara terpisah, Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor menyatakan keinginannya untuk Natal yang aman bagi orang-orang Hong Kong.

"Natal adalah hari yang penuh sukacita," kata Lam dalam video rekaman 10 detik di media sosial. "Saya berharap warga Hong Kong yang damai, selamat dan selamat Natal."

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

8 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

6 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

13 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya