Duterte Menantang ICC Soal Perang Narkoba. 'Penjarakan Saya'

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Sabtu, 21 Desember 2019 05:01 WIB

Kecoak menangkring di baju Presiden Filipina Rodrigo Duterte. GMA News

TEMPO.CO, Manila – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menantang Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC untuk memenjarakan atau menggantungnya.

Pernyataan Duterte ini terkait proses investigasi yang sedang dilakukan ICC terkait dugaan tindak kriminal pembunuhan ekstra-yudisial yang dilakukan Duterte dalam perang narkoba.

Duterte mengaku menolak bekerja sama dengan pihak asing jika diadili dalam kasus ini.

“Anda tidak bisa menakuti saya dengan penjara di Pengadilan Kriminal Internasional. Saya tidak akan pernah menjawab orang-orang kulit putih ini,” kata Duterte seperti dilansir Channel News Asia pada 20 Desember 2019.

Duterte mengatakan ini di hadapan para kadet dan pasukan cadangan negara itu.

Advertising
Advertising

“Saya tidak akan pernah, tidak akan pernah, tidak akan pernah menjawab pertanyaan dari Anda. Bagi saya itu omong kosong. Saya hanya bertanggung jawab keapda bangsa Filipina. Orang Filipina yang akan menilai,” kata dia seperti dilansir Inquirer.

Duterte melanjutkan,”Jika Anda menggantung saya atas tindakan saya, silakan saja. Saya senang.”

Duterte juga mengecam Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB. Ini terjadi setelah badan HAM di PBB menyetujui resolusi pada Juli untuk menginvestigasi dugaan tindakan kekerasan di Filipina.

Selama ini, bekas Wali Kota Davao itu telah berulang kali menyerang secara verbal ICC. Dia mengancam akan menampar atau menangkap jaksa penuntut ICC jika datang ke Filipina.

Pada 2018, ICC mengumumkan proses investigasi awal pengumpulan informasi dimulai terkait perang narkoba di Filipina yang menewaskan ribuan orang termasuk pecandu dan pengedar.

Duterte, 74 tahun, secara sepihak membatalkan keanggotaan negaranya di pengadilan itu sebulan kemudian meskipun tanpa mendapat dukungan parlemen Filipina.

Dia beralasan ICC telah mengabaikan prinsip dugaan tidak bersalah. Namun, lembaga advokasi Amnesty International menyebut tindakan Duterte sebagai pengecut dan keliru.

Jaksa ICC mengatakan yurisdiksi pengadilan ini berlaku terhadap negara yang berstatus anggota saat tindakan kriminal itu terjadi.

ICC melansir pada laporan 5 Desember telah melakukan investigasi yang cukup signifikan. Dan lembaga ini bertujuan merampungkan investigasi itu pada 2020 untuk memutuskan apakah akan melakukan proses formal investigasi atau tidak.

Kelompok HAM mengritik perang narkoba Duterte telah menjadi operasi eksekusi sistematis dan upaya menutup-nutupi kejahatan.

Polisi menolak tudingan itu dan mengatakan sekitar 7 ribu orang yang tewas merupakan tersangka pengedar narkoba bersenjata, yang menolak ditangkap.

Para pengritik mengatakan perang narkoba Duterte telah menewaskan sekitar 27 ribu orang seperti dilansir Inquirer. Namun, pemerintah mengatakan jumlah korban tewas hanya sekitar 5.500 orang.

Investigasi ICC ini dimulai dari laporan pengacara Jude Sabio pada April 2017. Dia menuding pemerintahan Duterte melakukan kejahatan kemanusiaan karena melakukan pembunuhan ekstra-yudisial berkedok perang narkoba kontroversial.

Berita terkait

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

8 jam lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

22 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

23 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

3 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

3 hari lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya