Dimakzulkan, Trump Sebut Demokrat Lakukan Bunuh Diri Politik

Kamis, 19 Desember 2019 12:00 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump, saat melakukan kampanye di Battle Creek, Michigan, 19 Desember 2019. Trump didakwa dengan dua pasal. Yakni, penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan diri dan politiknya sendiri, dan menghalangi penyelidikan kongres terkait isu Ukraina. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump menyebut Demokrat telah melakukan bunuh diri politik karena telah memakzulkannya, dalam pidato di depan pendukungnya di Michigan.

DPR AS telah mengesahkan dua pasal pemakzulan Trump, menjadikan Trump presiden Amerika Serikat ketiga yang dimakzulkan.

"Rasanya tidak benar-benar seperti kita dimakzulkan," kata Trump membuka kampanye di Battle Creek, Michigan, dikutip dari CBS News, 19 Desember 2019.

"Demokrat menyatakan kebencian dan penghinaan mendalam mereka untuk pemilih Amerika," kata Trump disambut pendukungnya. "Mereka sudah mencoba untuk memakzulkan saya sebelum saya akhirnya lolos."

"Mereka bahkan seharusnya tidak diizinkan melakukan pemakzulan karena didasarkan pada ketidakjujuran," tambah Trump.

Advertising
Advertising

Presiden Trump juga meminta para pendukungnya untuk tidak memilih Pelosi kembali, dikutip dari CNN.

"Orang Amerika akan muncul dalam jumlah puluhan juta tahun depan untuk 'menendang' Pelosi dari jabatannya," kata Trump di Michigan.

Pendukungnya berteriak menjawab pidato Trump, "Empat tahun lagi!" merujuk pada pilpres 2020, dikutip dari Reuters.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi memegang palu saat ia memimpin Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Desember 2019.[REUTERS / Jonathan Ernst]

Trump berpidato selama dua jam lebih dan merupakan pidato terpanjang kedua dalam karir kepresidenan Trump, dan hanya selisih satu menit dari pidato kepresidenannya yang panjang.

DPR AS mengesahkan dua pasal pemakzulan Trump pada Rabu pagi: pasal pertama karena menyalahgunakan kekuasaannya melalui hubungannya dengan Ukraina, dan kedua karena menghalangi Kongres untuk memanggil saksi dan bukti dalam penyelidikan pemakzulan.

Trump, 73 tahun, dituduh menyalahgunakan kekuasaannya dengan menekan Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya Joe Biden, pesaing utama untuk pencalonan presiden Demokrat tahun 2020.

Demokrat mengatakan Trump menahan US$ 391 juta atau Rp 5,5 triliun bantuan militer dan pertemuan Gedung Putih untuk memaksa Ukraina membuka penyelidikan untuk mencoreng citra Joe Biden.

Berita terkait

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

19 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

4 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

23 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

2 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

2 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya