Mau Dimakzulkan, Donald Trump Minta Pengikut Twitter-nya Berdoa

Kamis, 19 Desember 2019 08:00 WIB

Donald Trump mengucap sumpah meggunakan alkitab yang diguanakan Abraham Lincoln in 1861. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump meminta pengikut Twitter-nya berdoa untuknya sebelum pemungutan suara pasal pemakzulan oleh DPR AS pada Rabu.

"Bisakah Anda percaya bahwa saya akan dimakzulkan oleh Radikal Kiri, pemalas Demokrat, DAN AKU TIDAK MELAKUKAN KESALAHAN!" Trump pada Rabu pagi, dikutip dari POLITICO, 19 Desember 2019. "Hal yang mengerikan. Baca Transkrip. Ini seharusnya tidak pernah terjadi pada Presiden lain lagi. Mari berdoa!"

Tetapi seruan religius itu pada akhirnya memberi jalan disusul cacian dengan huruf kapital kepada Demokrat ketika para anggota parlemen DPR bergerak lebih dekat ke pemungutan suara bersejarah, yang akan membuat Trump menjadi presiden ketiga yang dimakzulkan.

"ITU KEBOHONGAN RADIKAL KIRI, DEMOKRAT PEMALAS," tulisnya lima jam kemudian. "INI ADALAH SERANGAN TERHADAP AMERIKA, DAN SERANGAN KEPADA PARTAI REPUBLIK!!!!"

Trump mengunggah 46 kicauan ke Twitter sebelum tengah hari, ketika DPR penuh bersiap untuk mengesahkan pasal yang menuduh presiden menyalahgunakan kekuasaannya dan menghalangi penyelidikan Kongres. Pemungutan suara masih berlangsung ketika Demokrat dan Republik saling berdebat berjam-jam.

Advertising
Advertising

Dikutip dari CNN, Trump menghabiskan 24 jam sebelum pemungutan suara dengan menelepon para pejabat tinggi dan anggota parlemen Republik, menurut beberapa orang yang akrab dengan aktivitasnya, mengungkapkan kemarahan di Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan melihat ke depan seperti apa persidangannya di Senat nantinya.

Pemakzulan telah menghabiskan banyak hari dan malam Trump bulan ini, antara mendiktekan surat marah kepada Pelosi, menelepon rekan-rekannya untuk meluangkan waktu senja dan merencanakan pembelaannya dalam sidang Senat.

Dia telah mengomel tentang pemakzulan dalam panggilan telepon dengan anggota Kongres Partai Republik selama beberapa hari dan malam terakhir, menurut beberapa sumber GOP (Grand Old Party/Republik).

Trump mengadakan pertemuan pagi yang biasa dengan ajudan dan anggota kantor penasihat Gedung Putih, kata seseorang yang akrab dengan sesi itu, yang menjadikannya sebagai rutinitas biasa.

Di Oval Office pada hari Selasa, Trump mengatakan dia tidak akan menonton pemungutan suara di DPR. Tetapi dia akan terus dikabarkan dan diberi pengarahan tentang proses hari itu, menurut pejabat senior Gedung Putih.

Setelah penyelidikan selama berbulan-bulan dan berbagai audiensi publik, Demokrat menyimpulkan bahwa Donald Trump menahan ratusan juta dolar bantuan militer dan pertemuan Gedung Putih, untuk menekan para pejabat Ukraina mengumumkan penyelidikan terhadap saingan pilpres Joe Biden, yang dapat meningkatkan peluang pemilihannya kembali.

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

2 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

7 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

13 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

27 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

29 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

30 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya