Jumlah Pengikut Aksi Mogok Kerja di Prancis Mulai Berkurang

Rabu, 11 Desember 2019 11:55 WIB

Serikat pekerja transportasi, guru, dan buruh melakukan mogok massal pada Kamis, 5 Desember 2019. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi mogok kerja pada Selasa, 10 Desember 2019, yang menentang reformasi sistem pensiun telah berdampak di liburkannya sekolah dan kekacauan sistem transportasi di penjuru Prancis. Jumlah orang yang mengikuti aksi protes ini sudah berkurang hingga separuh dibanding akhir pekan lalu.

Dikutip dari reuters.com, aksi mogok kerja di Prancis sudah memasuki hari keenam, dimana sektor transportasi metro atau kereta yang paling terpukul oleh aksi ini. Aksi mogok kerja dipicu oleh keputusan Pemerintah Prancis yang berencana merampingkan sistem pensiun Prancis yang saat ini dinilai cukup rumit dan menjanjikan keuntungan pensiun yang lebih menjanjikan.

Aksi mogok kerja pertama kali dilakukan pada Kamis, 5 Desember 2019, yang diikuti oleh lebih dari 800 ribu partisipan. Sekarang jumlahnya banyak berkurang kendati cuaca sedang bagus.

“Dengan adanya ketidak puasan yang sangat dalam, maka ada sebuah kebutuhan agar lebih banyak orang turun ke jalan,” kata Philippe Martinez, Kepala Serikat CGT.

Masinis di dua jalur metro di Paris memperpanjang aksi mogok sampai akhir pekan nanti sebagai bentuk penolakan rencana perampingan program hari tua. Sumber: Reuters.com

Advertising
Advertising

Dalam unjuk rasa Selasa kemarin, demonstran meneriakkan kalimat ‘Macron kami datang untuk menangkap mu’. Ada pula spanduk protes bertuliskan ‘mogok kerja atau mati kelapara’.

Kementerian Dalam Negeri Prancis memperkirakan 339 ribu orang melakukan aksi jalan di penjuru Prancis, dimana dari jumlah itu 31 ribu orang melakukan aksinya di Ibu Kota Paris. Sebelumnya unjuk rasa pada 5 Desember 2019 diikuti oleh sekitar 806 ribu partisipan di penjuru Prancis, dimana dari jumlah itu 65 ribu melakukan aksi mogok kerja dan turun ke jalan kota Paris. Serikat buruh CGT menyerukan agar dilakukan aksi serupa pada 12 Desember dan 17 Desember 2019.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bertekad menyederhanakan sebuah sistem yang memisahkan 40 rencana pensiun. Menurut Macron, satu sistem pensiun akan terasa lebih adil dan memberikan setiap pensiunan hak yang sama dari setiap euro yang mereka kontribusikan. Namun sejumlah serikat buruh menilai Presiden Macron ingin melucuti manfaat dana pensiun dan mengancam kualitas hidup para pensiunan.

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

23 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

2 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

4 hari lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

10 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

14 hari lalu

Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

18 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

21 hari lalu

Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya