India Tawari Kewarganegaraan Bagi Pengungsi Asing

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Senin, 9 Desember 2019 19:01 WIB

Sejumlah wanita duduk di dalam sebuah sekolah yang dijadikan tempat pengungsian setelah meninggalkan rumah mereka untuk berlindung terjangan Badai Phailin, di Odisha, India, Sabtu (12/10). Lebih dari 400 ribu jiwa diungsikan ke tempat aman akibat Badai Phailin yang melanda wilayah timur India. REUTERS/Ahmad Masood

TEMPO.CO, New Delhi – Majelis rendah parlemen India bakal membahas pengesahan Rancangan Undang-Undang Kewarganegaraan bagi kelompok minoritas di negara-negara tetangga seperti Pakistan dan India.

Para pengritik menilai pengesahan RUU ini melanggar semangat konstitusi India sebagai negara sekuler.

RUU Kewarganegaraan ini bakal menjalani proses lanjutan untuk disahkan atau ditolak di Majelis Tinggi. Salah satu poin dari RUU itu adalah mengamandemen UU 1955 untuk memberikan kewarganegaraan bagi orang Hindu, Budha, Jainisme, Kristen, Sikh, dan Parsi.

Kelompok minoritas ini kerap menghadapi persekusi di Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan.

“Shashi Tharoor dari Partai Kongres menolak RUU ini dan menyebutnya inkonstitusional secara fundamental,” begitu dilansir Aljazeera pada Senin, 9 Desember 2019.

Advertising
Advertising

Sejumlah aktivis dan partai oposisi mengatakan RUU ini bersifat diskriminatif. Sebagian lainnya menyebut RUU itu merupakan upaya untuk meminggirkan sekitar 200 juta Muslim di India.

RUU itu mendapat pengesahan yang mudah di Majelis Rendah atau Lok Sabha karena Partai Bharatiya Janata menguasai mayoritas kursi. Namun, RUU ini bakal mendapat dukungan lebih sedikit di Majelis Tinggi atau Rajya Sabha. RUU baru bisa menjadi undang-undang jika mendapat dukungan dari kedua majelis.

Media India Today melansir Menteri Dalam Negeri, Amit Shah, mengajukan RUU Kewarganegaraan ke Lok Sabha pada Senin meskipun terdapat banyak penentangan di berbagai daerah di India.

“Amit Shah berargumen RUU ini tidak menentang Muslim atau minoritas dan tidak menyebutnya dalam satu barispun,” begitu dilansir India Today.

Dia juga meminta anggota parlemen dari kelompok oposisi untuk mau mendengarkannya saat menjelaskan RUU ini dan tidak melakukan aksi walk out atau protes keluar dari ruang sidang parlemen.

Amit Shah mengatakan RUU ini dibuat untuk memberikan status kewarganegaraan bagi para pengungsi asal Pakistan, Bangladesh, Afganistan, yang menghadapi persekusi di negara asalnya.

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

13 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

2 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

4 hari lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

4 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

4 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

7 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

7 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

7 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya