ISIS Klaim Aksi Teror Penusukan London Brigde di Inggris

Minggu, 1 Desember 2019 14:30 WIB

Usman Khan, pelaku serangan dengan menikam 5 orang di London Bridge, kemarin, menewaskan 2 orang.

TEMPO.CO, Jakarta - Media ISIS, Amaq News Agency, pada Jumat mengatakan serangan teror penusukan di London Bridge, Inggris, dilakukan oleh salah seorang anggotanya. Namun ISIS tidak memberikan bukti apa pun.

ISIS mengatakan bahwa serangan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap seruan ISIS untuk menargetkan negara-negara yang telah menjadi bagian dari koalisi melawan ISIS, menurut laporan Reuters, 1 Desember 2019.

Polisi Inggris pada hari Jumat menembak mati seorang pria yang mengenakan rompi bunuh diri palsu yang menikam dua orang hingga tewas di London dan melukai tiga lainnya. Tidak jelas apakah ISIS sekadar mengklaim sepihak aksi teror seperti teror-teror sebelumnya.

Polisi mengidentifikasi Usman Khan, 28, sebagai pelaku dalam serangan London, kata Asisten Komisaris Polisi Metropolitan Neil Basu, dikutip dari CNN.

Usman Khan dibebaskan dari penjara pada Desember 2018 dengan monitor pergelangan kaki setelah dia mengaku bersalah atas tuduhan terorisme pada 2012.

Advertising
Advertising

Bertahun-tahun sebelum Usman Khan ditembak dan dibunuh oleh polisi dalam serangan London Bridge, pihak berwenang mengatakan dia berencana untuk membangun "fasilitas pelatihan militer teroris".

Peristiwa penikaman oleh napi teroris, Usman Khan di London Bridge, 29 November 2019. [CNN]

Pada 2010, Khan dan delapan lainnya ditangkap di London sebagai bagian dari operasi kontraterorisme besar-besaran. Beberapa orang dituduh melakukan tuduhan teror atas rencana yang terinspirasi dari al-Qaeda untuk membom London Stock Exchange, kata polisi Inggris saat itu.

Khan, yang berasal dari Pakistan, mengakui pelanggaran teror lainnya yang melibatkan penggalangan dana dan perekrutan untuk fasilitas pelatihan militer teroris dengan kedok sebuah madrasah di Kashmir yang dimiliki oleh keluarganya, menurut dokumen pengadilan dari kasus tersebut.

Pihak berwenang mengatakan tanah keluarga Khan sudah didirikan masjid dan mereka yang terlibat dalam rencana itu, mencari uang untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas pelatihan militer teroris, menurut sebuah dokumen pengadilan.

Khan dan tersangka lain dalam kasus itu dituduh merencanakan melatih orang-orang di fasilitas itu dengan tujuan menjadikan mereka teroris yang lebih serius dan efektif.

Mereka diyakini menghadiri pertemuan operasional, penggalangan dana, dan persiapan untuk bepergian ke luar negeri untuk terlibat dalam pelatihan aksi terorisme.

Khan mengaku bersalah pada tahun 2012 atas dakwaan dan dia dijatuhi hukuman 16 tahun penjara di Inggris karena perannya dalam kegiatan terorisme.

Berita terkait

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

6 menit lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

14 jam lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk 2 Tersangka Penusukan saat Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten

1 hari lalu

Polisi Bekuk 2 Tersangka Penusukan saat Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten

Polres Klaten berhasil membekuk terduga pelaku penusukan dalam duel maut antarsesama pengamen manusia silver di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

1 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

2 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

4 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

5 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

6 hari lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.

Baca Selengkapnya

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

6 hari lalu

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

Duel maut terjadi di wilayah Prambanan, Jawa Tengah, Selasa petang, yang telah mengakibatkan dua orang meregang nyawa. Identitasnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya