Kisah Jeanine Anez Angkat Diri Sendiri Jadi Presiden Bolivia

Jumat, 15 November 2019 11:39 WIB

Anggota senat BoliviIa dari partai oposisi, Jeanine Anez mengangkat dirinya jadi presidens setelah Evo Morale, presiden yang dikudeta pekan lalu, terbang ke Meksiko. [CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Hanya berselang beberapa hari setelah Evo Morales mengundurkan diri sebagai presiden Bolivia, senator Jeanine Anez mengangkat dirinya sebagai presiden.

Anez, 52 tahun mengklaim tindakannya itu tidak bertentangan dengan konstitusi. Pemerintahan tidak boleh vakum setelah Morales dan wakilnya mengundurkan diri.

Mundurnya Morales dan wakilnya, menjadikan Anez sebagai pejabat tertinggi di pemerintahan Bolivia saat ini.

Menurut laporan Deutsche Welle, Anez merupakan politisi dari partai Gerakan Sosial Demokrasi, partai oposisi di pemerintahan Morales. Anez menjabat sebagai senator sejak tahun 2010.

Pengangkatan Anez sebagai presiden tanpa dihadiri partai politik pendukung Morales di parlemen dan tanpa memenuhi korum sesuai konstitusi Bolivia.

Advertising
Advertising

Anez mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden dengan dihadiri militer, polisi serta partai pendukungnya.

Saat berpidato, Anez mengatakan dirinya berencana menggelar pemilu baru sesegera mungkin sehingga pemerintahan di Bolivia tidak vakum setelah pengunduran diri Morales.

Meski Anez mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden, namun sejumlah negara besar anti Morales memberikan selamat dan mengakui kepemimpinan Anez seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Brasil.

"Kami menyambut penunjukan Anez dan menyampaikan niatnya untuk mengadakan pemilu segera. Pemilu bebas dan adil akan membangun kembali demokrasi bagi rakyat Bolivia," kata Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris kepada Jeanine Anez.

Menurut Morales, manuver penunjukan Anez mengkonfirmasi bahwa dia dikudeta. Morales menuding OAS , Organization of American States terlibat dalam penjatuhan dirinya dari kursi presiden setelah 14 tahun berkuasa.

OAS lah yang menyatakan hasil pemilu pada Oktober lalu penuh kecurangan sehingga Morales memenangkan pemilu.

"OAS melayani kerajaan Amerika Utara. Kami menang pemilu dan mereka mencurinya dari kami," kata Evo Morales dari Meksiko.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

22 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

26 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

34 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

26 Februari 2024

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa di Sao Paulo untuk mendukung Jair Bolsonaro, mantan presiden yang diduga merencanakan kudeta setelah kalah pemilu pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

21 Februari 2024

Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

Pemimpin negara-negara Amerika Selatan seperti Venezuela, Bolivia dan Kolombia menyatakan dukungannya kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

18 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.

Baca Selengkapnya

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar AS untuk Bolivia Dituduh Jadi Mata-Mata Kuba Selama Empat Dekade

5 Desember 2023

Mantan Duta Besar AS untuk Bolivia Dituduh Jadi Mata-Mata Kuba Selama Empat Dekade

Manuel Rocha didakwa atas tindakan mata-mata untuk pemerintah Kuba selama lebih dari 40 tahun.

Baca Selengkapnya

8 Negara yang Putus Hubungan Diplomatik Dengan Israel, Ada Turki hingga Afrika Selatan

15 November 2023

8 Negara yang Putus Hubungan Diplomatik Dengan Israel, Ada Turki hingga Afrika Selatan

Delapan negara telah menarik duta besar mereka dari Israel sejak negara Zionis itu memborbardir Gaza Palestina

Baca Selengkapnya