Demonstrasi Irak Blokir Jembatan di Baghdad, Polisi Menembak

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 7 November 2019 19:31 WIB

Seorang pendemo mengibarkan bendera Irak selama protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung, di Baghdad, Irak 1 November 2019. [REUTERS / Ahmed Jadallah]

TEMPO.CO, Baghdad - Pasukan keamanan Irak menembakkan sejumlah tabung gas air mata dan peluru tajam ke udara untuk membubarkan demonstran di Baghdad pusat pada Rabu, 6 November 2019.

Tindakan petugas ini menyebabkan satu orang demonstran dikabarkan tewas. Aksi penembakan oleh petugas ini terjadi di sekitar tiga jembatan utama di Baghdad yaitu Ahrar, Shuhada, dan Bab al-Muadham, yang menjadi titik kumpul para pemrotes.

“Terjadi kekacauan di lokasi dengan suara letusan tembakan dan ledakan granat kejut terdengar,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 6 November 2019.

Korban tewas merupakan dokter, yang tertembak di dekat Jembatan Ahrar. Setidaknya 42 orang terluka terkena tembakan gas air mata.

Polisi terlihat di lokasi memblokade jalur massa. Seorang pengendara tuk-tuk atau becak ditangkap setelah sempat dipukul petugas. 18 orang ditahan di lokasi.

Advertising
Advertising

Demonstrasi di Irak terjadi menyusul tuntutan perbaikan ekonomi oleh masyarakat. Mereka juga menilai elit politik berperilaku korup dan tidak menggunakan kekayaan negara berupa hasil penjualan minyak untuk memenuhi kebutuhan belanja warga sehari-hari.

Sekitar 260 orang tewas sejak meletusnya demonstrasi massal pada Oktober 2019. Ini merupakan unjuk rasa terbesar sejak jatuhnya diktator militer Saddam Hussein pada 2003.

“Kami berdemonstrasi secara damai,” kata Abu Zahra, 50 tahun. “Kami memblokir jembatan-jembatan ini. Jika tidak, pasukan keamanan akan menguasai semua jembatan dan Lapangan Tahrir dan berusaha mengakhiri protes kami. Kami membela saudara kami di Tahrir,” kata dia.

Ribuan warga Irak turun ke jalan dan berkumpul di Lapangan Tahrir sejak beberapa pekan terakhir. Petugas dan demonstran terlibat bentrok beberapa kali. Saat ini, ada lima jembatan yang dikuasai massa.

“Memblokir jalan dan jembatan merupakan tindakan sabotase ilegal. Pasukan keamanan telah diperintahkan tidak menggunakan peluru tajam melawan demonstran,” kata juru bicara dari kantor Perdana Menteri Irak.

Berita terkait

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

1 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

1 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

1 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

1 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 hari lalu

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Vietnam akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Al Janoub pada Sabtu dinihari, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya