Politisi Hong Kong Pro Beijing Ditusuk Saat Kampanye

Rabu, 6 November 2019 15:30 WIB

Junius Ho terluka dalam serangan pisau di Tuen Mun.[Mina Chan/SCMP]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria ditangkap terkait penusukan politisi pro Beijing Junius Ho Kwan-yiu.

Sebuah rekaman memperlihatkan detik-detik seorang pria menikam politisi pro Beijing dengan senjata tajam selama acara kampanye pemilihan di Tuen Mun pada Rabu pagi.

Penikaman tersebut memicu spekulasi tentang apakah pemilihan dewan distrik yang akan datang akan ditunda, dengan pemimpin pro Beijing akan bertemu dengan kepala eksekutif Hong Kong pada hari Rabu untuk membahas masalah keamanan.

Ho mengatakan serangan itu membuktikan ketertiban dan keamanan mulai rawan menjelang pemilu 24 November.

Polisi mengatakan mereka menerima laporan tentang serangan di Richland Garden, di Jalan Wu Chui, pukul 8.44 pagi.

Advertising
Advertising

Seorang tersangka ditahan oleh polisi sehubungan dengan serangan Rabu pagi, 6 November 2019.[Galileo Cheng/SCMP]

Seorang pria yang ditangkap sehubungan dengan insiden itu termasuk di antara mereka yang dibawa ke Rumah Sakit Tuen Mun.

Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan total empat orang terluka, yakni Ho, dua asistennya dan tersangka.

Hingga Rabu Siang, tiga masih dirawat, dan yang keempat, seorang anggota staf Ho, sudah dipulangkan dengan cedera ringan.

Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan oleh kantornya, Ho mengatakan dia menderita luka pisau di bagian kiri atas dadanya dan akan menjalani operasi. Namun lukanya tidak kritis.

Ho mengatakan dua rekannya juga terluka, menderita cedera tangan dan lengan.

Gambar yang diambil dari video menunjukkan detik-detik sebelum Junius Ho diserang.[South China Morning Post]

Anggota parlemen pro Beijing, Elizabeth Quat, termasuk di antara tokoh yang berbagi video daring, yang menunjukkan kampanye anggota Dewan Legislatif di pada Rabu pagi untuk pemilihan dewan distrik mendatang.

Dalam klip itu, seorang pria berpakaian biru menyambut Ho di acara itu dengan karangan bunga, mengatakan kepadanya, "Semua orang telah memperhatikan upaya Anda."

Ho berterima kasih padanya dan mengambil bunga. Pria itu bertanya apakah Ho keberatan berfoto bersama, yang kemudian terdengar berkata: "Biarkan saya mengeluarkan ponsel saya, oke?"

Tetapi lelaki itu mengeluarkan benda tajam dari tasnya, dan menusuk Ho. Tiga pria, termasuk Ho, kemudian melumpuhkan si penyerang.

Seorang juru bicara pemerintah Hong Kong mengecam serangan itu, mengatakan polisi telah menangkap seorang pria dan akan menyelidiki.

Dia mengatakan Hong Kong adalah masyarakat yang beragam dan inklusif dan penduduk harus rasional dan damai ketika mengekspresikan pandangan mereka.

Kubu pro Beijing di Hong Kong juga mengutuk serangan itu dan mengatakan insiden itu telah memengaruhi keadilan pemilu Hong Kong.

Sumber:

https://www.scmp.com/yp/discover/news/hong-kong/article/3068393/junius-ho-injured-tuen-mun-knife-attack-police-arrest

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

3 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

5 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

8 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

9 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

10 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

12 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

13 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

13 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya