Presiden Cile Pinera Enggan Mundur, Janjikan Perubahan Ekonomi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 6 November 2019 17:01 WIB

Demonstrasi di Cile menuntut reformasi ekonomi karena harga-harga kebutuhan pokok yang terus melonjak. Reuters

TEMPO.CO, Santiago – Presiden Cile, Sebastian Pinera, menolak desakan publik agar dia mengundurkan diri. Dia merasa yakin bisa mencapai akhir masa tugasnya dalam dua tahu ini meskipun demonstrasi anti-pemerintah terus bergulir.

“Saya meyakini tugas saya sebagai Presiden dan saya bersumpah untuk memenuhi tugas dan meningkatkan kualitas hidup warga negara,” kata Pinera dalam wawancara dengan BBC seperti dikutip Reuters pada Selasa, 5 November 2019.

Pinera mengatakan dia terpilih secara demokrasi oleh mayoritas rakyat Cile. Dia juga mengatakan menerima tanggung jawab sebagai Presiden atas jurang ketidakadilan yang melanda negara itu meski bukan sebagai satu-satunya orang yang bertanggung jawab.

Konglomerat berusia 69 tahun ini mengatakan demonstran telah mengubah semuanya di negara ini, yang tadinya dianggap sebagai simbol stabilitas di kawasan Amerika Latin.

“Saya berharap untuk yang terbaik,” kata dia. Setidaknya, ada 18 orang tewas dan ribuan warga terluka pasca bentrok selama dua pekan yang melanda ibu kota Santiago dan sejumlah kota lain di Cile.

Advertising
Advertising

Warga turun ke jalan karena kenaikan biaya tiket transportasi, yang kemudian meluas menjadi tuntutan uang pensiun bagi warga yang miskin.

Warga juga mengeluhkan kenaikan tarif layanan publik seperti layanan kesehatan dan pendidikan, obat, dan tarif tol.

Pinera menanggapi ini dengan menyatakan negara dalam keadaan darurat dengan mengirim tentara ke jalan dan mengatakan kepada rakyat bahwa,”Kita sedang berperang menghadapi musuh yang kuat.”

Pada pekan lalu, Pinera memberhentikan delapan menteri termasuk menteri dalam negeri dan keuangan. Dia juga mengumumkan program sosial dan berjanji meningkatkan gaji minimum dan bayaran pensiun.

Demonstrasi terjadi besar-besaran pada Selasa, 5 November 2019, dengan terjadi tingkat kekerasan rendah dan munculnya desakan agar Pinera mundur.

Menurut Aljazeera, Pinera mengatakan masalah yang dialami Cile telah terakumulasi selama 30 tahun terakhir.

“Saya bertanggung jawab untuk sebagian. Dan saya mengambil tanggung jawab, tapi saya bukan satu-satunya.

Demonstrasi besar yang terjadi di Cile membuat negara terkaya di Amerika Latin itu membatalkan rencana menggelar konferensi internasional soal ekonomi dan perubahan iklim. Pemerintah juga membuka dialog dengan oposisi saya kiri.

Berita terkait

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

1 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

4 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

4 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

5 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

6 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

9 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

9 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

11 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

11 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya