Rusia Ragu Abu Bakr al Baghdadi Tewas

Senin, 28 Oktober 2019 10:00 WIB

Abu Bakr al-Baghdadi. cnn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia meragukan serangan pasukan AS ke kompleks persembunyian Abu Bakr al Baghdadi telah menewaskan pemimpin ISIS tersebut.

Menurut Kemenhan Rusia, tidak ada data kredibel yang membuktikan serangan al Baghdadi terjadi, bahkan menurutnya tidak ada serangan udara apapun di Idlib.

Pada Ahad, Presiden Donald Trump berpidato di Gedung Putih bahwa Abu Bakr al Baghdadi sudah dimusnahkan di barat laut Suriah, selama penyerbuan malam hari oleh pasukan khusus AS, dengan dukungan pesawat, helikopter dan drone.

Tetapi, seperti dikutip dari RT.com, 28 Oktober 2019, Kementerian Pertahanan Rusia mempertanyakan klaim tersebut dan meragukan fakta operasi militer AS, terutama terkait keberhasilan misi tersebut.

Lokasi kompleks persembunyian pemimpin ISIS Abu Bakr al Baghdadi yang diklaim dihancurkan oleh AS setelah serbuan pasukan khusus.[Ruptly/RT.com]

Advertising
Advertising

Militer Rusia mengatakan tidak ada catatan bahwa serangan udara koalisi AS terjadi di Idlib, ketika serangan berlangsung. Kementerian juga menolak klaim Trump bahwa pasukan Rusia membuka wilayah udara yang dikendalikannya untuk memfasilitasi serangan AS terhadap al Baghdadi.

Kementerian juga mempertanyakan kemungkinan kehadiran al Baghdadi di Idlib karena daerah tersebut dipegang oleh cabang Al-Qaeda, Jabhat al-Nusra, yang selalu menjadi musuh bebuyutan ISIS. Fakta serupa juga mengejutkan pejabat AS dan analis.

Menurut laporan New York Times, kompleks perembunyian al Baghdadi hanya beberapa kilometer dari perbatasan Turki di sebuah desa kecil bernama Barisha, sekitar 24 kilometer utara Idlib.

Lokasi kompleks perembunyian pemimpin ISIS Abu Bakr al Baghdadi.[Maxar Technologies/The New York Times]

Para pejabat Amerika mengatakan mereka terkejut mengetahui bahwa al Baghdadi bersembunyi di Provinsi Idlib, sebuah wilayah yang didominasi oleh kelompok-kelompok pesaing ISIS, Al Qaeda, dan berjarak ratusan kilometer dari bekas wilayah ISIS di sepanjang perbatasan antara Suriah dan Irak.

Wilayah ini juga jauh dari wilayah timur laut Suriah di mana pasukan Turki menyerang ke wilayah yang dikuasai Kurdi dalam beberapa pekan terakhir setelah Presiden Trump mengumumkan penarikan pasukan Amerika di sana.

Sementara Kremlin menolak berkomentar terkait kematian al Baghdadi. Sekretaris pers Presiden Rusia Dmitry Peskov menolak untuk mengomentari pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa bu Bakr al Baghdadi telah tewas dalam operasi oleh pasukan AS.

"Lihat apa yang dikatakan (Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia) Konashenkov," kata Peskov kepada TASS ketika ditanya apakah Kremlin dapat mengkonfirmasi kematian al Baghdadi.

Rusia mencatat bahwa ISIS dihancurkan di Suriah pada awal 2018 dalam upaya bersama oleh pemerintah di Damaskus dan pasukan Rusia, yang berarti bahwa laporan lain tentang kematian Abu Bakr al Baghdadi tidak berpengaruh pada situasi operasional di Suriah atau pada tindakan dari teroris yang tersisa di Idlib.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya