Amerika Serikat Diam-diam Kurangi Pasukan di Afganistan

Rabu, 23 Oktober 2019 12:00 WIB

Tentara Amerika Serikat dan NATO mengikuti upacara bendera guna memperingati tragedi 11 September 2001 di markas Resolute Dukungan, di Kabul, Afghanistan, 11 September 2016. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat diam-diam mengurangi jumlah pasukannya di Afganistan setelah perundingan perdamaian dengan Taliban berakhir buntu.

Komandan tinggi Amerika di Afganistan, Jenderal Austin S. Miller, mengatakan pada Senin bahwa jumlah pasukan di Afganistan telah turun 2.000 personel selama tahun lalu, menjadi sekitar 13.000 dan 12.000, menurut laporan New York Times, 23 Oktober 2019.

Juru runding Amerika telah mencoba menggunakan pengurangan pasukan sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan perdamaian panjang mereka dengan Taliban, berharap mendapatkan beberapa konsesi dari kelompok pemberontak. Presiden Trump mendadak membatalkan pembicaraan itu bulan lalu.

Pengungkapan bahwa Amerika Serikat sebenarnya telah menarik kembali pasukan di Afganistan, dnegan kesepakatan atau tidak, datang hanya beberapa minggu setelah Trump mengejutkan sekutu dengan menarik pasukan Amerika dari bagian-bagian Suriah.

Dalam kedua kasus tersebut, para kritikus mengatakan Washington menyerahkan pengaruh yang sangat berharga dalam negosiasi untuk membentuk masa depan kedua negara.

Advertising
Advertising

Dalam pembicaraan damai dengan Taliban yang bertujuan untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika Serikat, para negosiator Amerika bekerja keras untuk mencoba meyakinkan para pemberontak bahwa Washington benar-benar berkomitmen pada Afganistan, dan bahwa mereka seharusnya tidak mencoba menunggu orang Amerika.

M777 Howitzer 82nd Airborne Division sedang beraksi di Afghanistan. Sputniknews, mengutip pejabat senior Angkatan Darat Amerika, menulis bahwa Amerika Serikat secepatnya akan menyebar senjata artileri di Laut Cina Selatan untuk menanggapi klaim Tiongkok di kawasan tersebut. Pejabat tersebut menyebutkan Amerika bisa menggunakan howitzer untuk melumpuhkan ancaman rudal dan pesawat udara. Para pejabat militer menyarankan penggunaan M777 howitzer dan M109 Paladin. U.S. Army Spc. Evan D. Marcy, 55th Signal Company

Pejabat Amerika dan Afganistan lainnya, yang berbicara dengan syarat anonimitas, mengatakan bahwa jumlah pasukan akhirnya bisa turun hingga 8.600, atau kira-kira ukuran pengurangan awal yang dibayangkan dalam rancangan perjanjian dengan Taliban sebelum Trump menghentikan pembicaraan damai bulan lalu.

Alih-alih mengeluarkan perintah penarikan resmi, mereka mengurangi kekuatan secara bertahap dengan tidak mengganti pasukan yang keluar.

Seorang pejabat senior Afganistan mengatakan pemerintah Afganistan telah menandatangani pengurangan tersebut. Pejabat tidak akan membahas detail penarikan lainnya, termasuk rentang waktu penarikan pasukan AS.

Konfirmasi pengurangan pasukan datang ketika menteri pertahanan Amerika, Mark T. Esper, melakukan kunjungan ke Afganistan. Sebelumnya dalam kunjungannya, Esper tampaknya menyinggung kemungkinan pengurangan pasukan AS, dengan mengatakan bahwa penarikan 8.600 pasukan AS tidak akan memengaruhi operasi kontraterorisme yang penting di Afganistan.

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

14 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya