Kelompok Garis Keras Ini Ubah Gereja di Suriah Jadi Kantor Pusat

Minggu, 20 Oktober 2019 19:00 WIB

Kelompok radikal YPG/PKK menggunakan sebuah gereja Armenia sebagai markas mereka di distrik Tal Abyad, Suriah. Sumber: aa.com.tr

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok garis keras YPG/PKK mengubah gereja Armenia di distrik Tal Abyad, utara Suriah, menjadi kantor pusat mereka. Rekaman sebuah video memperlihatkan sejumlah militan ‘mendekorasi’ bagian dalam gereja dengan beberapa gambar Abdullah Ocalan, Kepala Kelompok PKK.

Dikutip dari aa.com.tr, Minggu, 20 Oktober 2019, kelompok YGP/PKK diduga telah menutup gereja itu dari kegiatan para jamaahnya melakukan aktivitas ibadah dan mengubahnya menjadi salah satu kantor ‘pusat’ mereka.

“Ketika kami memasuki pusat distrik Tal Abyad, kami tidak mendekat ke gereja. Kami tidak mau gereja itu rusak. Kami menyerukan kepada umat Kristen dan saudara-saudara Armenia kami agar kembali ke Tal Abyad. Mereka bisa beribadah, kita adalah saudara,” kata Abu Abdo, Komandan Nasional Militer Suriah atau SNA, yang menyelamatkan gereja itu.

Kelompok radikal YPG/PKK menggunakan sebuah gereja Armenia sebagai markas mereka di distrik Tal Abyad, Suriah. Sumber: aa.com.tr

YPG/PKK adalah kelompok garis keras yang diduga menggunakan pendudukan fasilitas warga sipil dan gedung-gedung keagamaan untuk melakukan teror kepada militer Turki setelah Ankara meluncurkan operasi anti-teror di utara Suriah.

Advertising
Advertising

Para penembak jitu di YPG/PKK juga menggunakan menara masjid untuk mengincar unit-unit anti-teror Turki. Ankara pada 9 Oktober 2019 meluncurkan Operasi Damai Musim Panas untuk mengusir militan garis keras dari wilayah utara Suriah supaya bisa mengamankan wilayah perbatasan dengan Turki, memastikan para pengungsi Suriah pulang dengan aman dan memastikan integritas teritorial Suriah.

Ankara sangat ingin wilayah utara Suriah bersih dari terorisme dan cabang YPG/PKK. Pemerintah Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa memasukkan kelompok YPG/PKK ke dalam daftar kelompok teroris. Kelompok itu diduga harus bertanggung jawab atas 40 ribu kematian, termasuk perempuan, balita dan anak-anak.

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

17 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

20 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

23 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

3 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

6 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

9 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

12 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

16 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

17 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya