Amerika dan Cina Bahas Negosiasi Dagang, Apa Hasilnya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 11 Oktober 2019 11:36 WIB

Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20, di Jepang, 28-29 Juni 2019.[REUTERS]

TEMPO.CO, Washington – Juru runding Amerika Serikat dan Cina menutup pertemuan hari pertama perundingan dagang pada Kamis, 10 Oktober 2019 di tengah optimisme pebisnis tercapainya kesepakatan.

Ada harapan kedua negara bisa mengurangi ketegangan perang dagang yang telah berlangsung selama 15 bulan ini.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dan Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Cina, Liu He, dan sejumlah pejabat senior tirai bambu selama sekitar tujuh jam.

Pertemuan berlangsung di Gedung Perwakilan Perdagangan, yang terletak dekat Gedung Putih.

“Kami melakukan negosiasi yang sangat bagus dengan Cina,” kata Donald Trump, Presiden AS, kepada wartawan setelah pertemuan negosiasi usai seperti dilansir Reuters pada Kamis, 10 Oktober 2019.

Advertising
Advertising

Trump mengatakan akan bertemu dengan Liu di Gedung Putih pada Jumat dan menilainya ini sebagai tanda baik.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pertemuan berlangsung baik dan,”Mungkin lebih baik dari pada yang diharapkan.”

Liu terlihat tersenyum kepada wartawan sebelum meninggalkan Gedung Perwakilan Dagang AS dengan menaiki mobil Cadillac hitam.

Dia tidak melakukan tanya jawab dengan wartawan yang menunggu. Kedua negara bakal bertemu pada hari kedua atau terakhir pada Jumat, 11 Oktober 2019.

Kedua tim negosiasi bersepakat mengenai perjanjian level bawah mengenai isu mata uang, dan proteksi hak cipta. Seorang pejabat Kamar Dagang AS mengatakan ada masalah yang meningkat soal ini melibatkan kedua negara.

Kedua negara, menurut Myron Brilliant, yang menjadi ketua urusan internasional dari Kamar Dagang AS, berusaha mencapai kesepakatan lebih besar terkait akses market dan hak kekayaan intelektual.

“Saya juga yakin ada kemungkinan kesepakatan soal mata uang pekan ini,” kata pejabat Amerika.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

7 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

16 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

20 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

20 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

21 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya