Dua Hari Serangan Turki, 60 Ribu Lebih Warga Suriah Mengungsi

Jumat, 11 Oktober 2019 11:32 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - 60 ribu lebih warga telah mengingsi di kamp-kamp Suriah timur laut menyusul serangan militer Turki sejak serangan Rabu kemarin.

International Rescue Committee (IRC) mencatat dalam 24 jam terakhir sudah ada 64.000 lebih warga melarikan diri dari rumah mereka di timur laut Suriah, seperti dilaporkan CNN, 11 Oktober 2019.

"Jika serangan terus berlanjut, mungkin total ada 300.000 orang yang dipindahkan ke kamp-kamp yang sudah terlalu padat dan kota-kota masih pulih dari perang melawan ISIS," kata Misty Buswell, direktur komunikasi IRC untuk Timur Tengah.

Serangan Turki terhadap Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh milisi Kurdi YPG, dimulai beberapa hari setelah Trump menarik pasukan AS di wilayah tersebut. Trump menarik mundur pasukan setelah panggilan telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, membuka salah satu front baru terbesar dalam beberapa tahun perang sipil Suriah.

"Kami memiliki satu dari tiga pilihan: Kirim ribuan pasukan dan menangkan secara militer, pukul Turki sangat keras secara finansial dan dengan Sanksi, atau menengahi kesepakatan antara Turki dan Kurdi!" Kata Trump di Twitter pada Kamis, seperti dikutip dari Reuters.

Advertising
Advertising

"Saya harap kita bisa menengahi," kata Trump ketika ditanya tentang opsi oleh wartawan di Gedung Putih.

Tanpa merinci, Trump mengatakan Amerika Serikat akan mungkin melakukan sesuatu yang sangat, sangat keras sehubungan dengan sanksi dan hal-hal keuangan lainnya terhadap Turki.

SDF telah menjadi sekutu utama pasukan AS di Suriah dalam pertempuran melawan ISIS sejak 2014. Mereka telah menahan ribuan milisi ISIS yang ditangkap beserta kerabat mereka.

Pasukan SDF masih mengendalikan semua penjara dengan tawanan ISIS, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada Kamis.

Amerika Serikat telah menerima komitmen tingkat tinggi dari Turki untuk mengambil tanggung jawab atas tawanan ISIS tetapi belum melakukan diskusi terperinci, kata pejabat itu.

Asap mengepul dari kota perbatasan Suriah Ras al-Ain seperti yang terlihat dari kota Turki Ceylanpinar di provinsi Sanliurfa, Turki, 9 Oktober 2019. [REUTERS / Stringer]

SDF mengatakan serangan udara dan penembakan Turki juga menewaskan sembilan warga sipil. Dalam pembalasan yang terlihat jelas oleh pasukan pimpinan Kurdi, enam orang termasuk seorang bayi berusia 9 bulan tewas oleh mortir dan tembakan roket ke kota-kota perbatasan Turki, kata para pejabat di Turki tenggara.

Kota-kota Ras al-Ain dan Darbasiya, sekitar 60 km, sebagian besar telah ditinggalkan.

Observatorium konflik mengatakan pasukan Turki telah merebut dua desa di dekat Ras al-Ain dan lima di dekat kota Tel Abyad, sementara juru bicara pasukan pemberontak Suriah mengatakan kota-kota itu dikepung setelah para milisi Kurdi merebut desa-desa di sekitar mereka.

Menurut seorang pejabat senior keamanan Turki, angkatan bersenjata menyerang depot senjata dan amunisi, posisi senapan dan penembak jitu, terowongan dan pangkalan militer.

Jet terbang operasi hingga 30 km ke Suriah, batas yang menteri luar negeri Turki sebut tidak akan dilewati oleh pasukan Turki.

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

6 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

11 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

13 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

15 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

18 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

8 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

12 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

15 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya